c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

03 Oktober 2025

11:16 WIB

Kemenkes Sebut 9 Orang Terpapar Radioaktif di Cikande

Warga yang terpapar radioaktif cessium-137 di Kawasan Industri Cikande, Serang, kini sedang dirawat di RS Fatwawati, Jakarta.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Kemenkes Sebut 9 Orang Terpapar Radioaktif di Cikande</p>
<p>Kemenkes Sebut 9 Orang Terpapar Radioaktif di Cikande</p>

Ilustrasi limbah radioaktif. Shutterstock/Zoltan Acs.

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, sembilan orang positif terpapar radioaktif cessium (Cs-137)di Cikande, Serang, Banten berdasarkan hasil whole body counter (WBC). 

"Sembilan orang tersebut sudah ditangani RS Fatmawati Jakarta, tidak bergejala dan dalam kondisi baik," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, dalam keterangan yang diterima, Jumat (3/10).

Dia menjelaskan, setelah temuan radioaktif Cs-137 di Cikande, pemerintah melalui satgas melakukan langkah cepat penanganan di wilayah Cikande dan sekitarnya dalam radius lima kilometer. Pemerintah juga melakukan pemeriksaan kesehatan gratis kepada lebih dari 1.562 pekerja dan warga sekitar Kawasan Industri Cikande.

Di samping itu, pemerintah juga melakukan pemantauan kesehatan masyarakat yang termasuk pemantauan kepada keluarga dan kontak serumah. Pemeriksaan ini akan diperluas menunggu hasil pemetaan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) serta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca juga: KLH Selidiki Dugaan Cemaran Cs-137 Pada Cengkih

Aji memaparkan, ada sejumlah dampak yang timbul dari paparan CS-137 ke tubuh manusia. Paparan tinggi dalam jangka pendek menimbulkan mual, muntah, diare, penurunan sel darah putih, hingga kerusakan kulit seperti kulit melepuh dan luka bakar. Lalu, paparan sangat tinggi dalam jangka pendek menimbulkan risiko perdarahan, infeksi berat, kerusakan organ, bahkan kematian.

Sementara itu, paparan yang berulang dalam jangka panjang meningkatkan risiko kanker, gangguan sumsum tulang dan imunitas, serta risiko kelainan janin pada ibu hamil. Tak hanya itu, paparan radioaktif CS-137 bisa terakumulasi di jaringan lunak dan otot yang memicu gangguan metabolisme dan degeneratif.

"Namun, penting ditegaskan mayoritas paparan yang ditemukan masih pada level yang bisa ditangani dengan dekontaminasi, obat khusus, dan pemantauan kesehatan jangka panjang," imbuh Aji.

Merespons kasus ini, dia pun meminta masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Ini mencakup rajin cuci tangan, mandi setelah beraktivitas di area berisiko, konsumsi makanan bergizi, dan istirahat yang cukup. Lalu, segera melapor ke tenaga kesehatan bila mengalami keluhan seperti mual, muntah, lemas, atau perubahan kesehatan lainnya.

Dia juga meminta masyarakat untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan gratis di puskesmas atau fasilitas kesehatan yang ditunjuk pemerintah. Hal ini mengingat radiasi tidak bisa dilihat, didengar, atau dicium, sehingga pemeriksaan kesehatan sangat penting untuk mengetahui dampaknya.

"Tidak perlu khawatir berlebihan, pemerintah telah melakukan dekontaminasi, pengamanan lokasi, dan penanganan medis," pesan Aji.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar