10 Juli 2025
09:51 WIB
Kemenkes Saran Lansia Untuk Menerima Vaksinasi RSV
Vaksinasi RSV mencegah tiga virus pernapasan secara bersamaan menyerang penduduk lansia karena tingkat keparahan lebih tinggi.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi daycare lansia. Shutterstock/WHYFRAME.
JAKARTA – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyarankan warga lanjut usia (lansia) untuk mendapatkan vaksinasi Respiratory Syncytial Virus (RSV) untuk mencegah situasi tripledemic. Yakni, tiga virus pernapasan seperti RSV (Respiratory Syncytial Virus), covid-19, dan influenza bersirkulasi secara bersamaan.
“Vaksinasi ini penting karena kapasitas instrinsik kan dia turun dan meningkatnya prevalensi berbagai penyakit,” kata Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kemenkeu, Imran Pambudi dalam temu media di Jakarta, Rabu (9/7) dikutip dari Antara.
Imran menyebutkan, vaksinasi penting untuk menciptakan populasi lansia yang sehat dan bermartabat. Mengingatkan pada 2024, sekitar 30,4 juta atau 12% populasi Indonesia adalah lanjut usia, dan diperkirakan pada 2045, 20% penduduk Indonesia adalah lansia.
Dia menjelaskan, pada umumnya, RSV diketahui lebih menular dibandingkan dengan covid-19. Tingkat keparahan medis lebih tinggi dibanding dengan covid-19 atau influenza pada orang dewasa.
Menurut dia, hal tersebut dapat dilihat dari RSV yang menjadi salah satu penyebab paling umum pneumonia akibat virus. Dia menjelaskan infeksi RSV dapat menular dan menyebar dengan mudah di mana satu orang yang terinfeksi biasanya menginfeksi tiga orang lainnya, dan sebagian besar individu yang terinfeksi dapat menularkan dalam jangka waktu 3-8 hari.
“Sedangkan untuk pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti lansia, dapat menularkan virus sampai dengan empat minggu,” urai Imran.
Dia melanjutkan, RSV dapat menular melalui inhalasi atau kontak dengan droplet saluran napas dari mereka yang terinfeksi.
Terlebih, kata Imran, pada kondisi ramai di satu lokasi dalam waktu yang bersamaan, seperti ibadah haji dan umroh atau kegiatan kumpul keluarga saat liburan, berisiko meningkatkan risiko penularan ketiga virus dalam tripledemic.
“Hingga saat ini belum tersedia pengobatan khusus untuk mengatasi RSV pada orang dewasa, yang meningkatkan kesulitan dalam penanganannya, sehingga tindakan preventif termasuk vaksin RSV adalah hal yang penting,” tegas Imran.
Dia juga menyoroti pentingnya edukasi yang lebih gencar untuk pelindungan lansia. Mengingat, tantangan kesehatan yang semakin kompleks, termasuk risiko penyakit menular pernapasan yang dapat berdampak serius pada kelompok usia lanjut, terutama bagi yang memiliki penyakit penyerta seperti jantung, diabetes, atau gangguan pernapasan kronis.
“Penting untuk secara aktif berkonsultasi dengan tenaga medis guna mendapatkan perlindungan kesehatan yang tepat,” sebut dia.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Sukamto Koesnoe menyatakan, organisasi itu telah merilis Jadwal Imunisasi Dewasa 2025.
Dia menyebutkan, vaksin RSV menjadi salah satu yang direkomendasikan, utamanya bagi yang berusia 50 tahun ke atas.
“Ini dapat menjadi antisipasi terjadinya tripledemic yaitu kejadian penyakit infeksi saluran pernapasan yang diakibatkan oleh influenza, covid-19, dan RSV serta kemungkinan kasus koinfeksi antara ketiganya,” kata Sukamto.
Jadwal itu bisa diakses di https://satgasimunisasipapdi.com/.