c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

26 Juli 2024

15:54 WIB

Kemenkes Perluas Skrining Hepatitis B

Skrining hepatitis B diperluas mengingat jangkauan warga yang sudah skrining masih minim.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Kemenkes Perluas Skrining Hepatitis B</p>
<p>Kemenkes Perluas Skrining Hepatitis B</p>

Ilustrasi Foto Hepatitis. Dok Shutterstock

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan sasaran skrining hepatitis B akan diperluas, mengingat jumlah penderita hepatitis B yang ditemukan baru mencapai sekitar 56.000 orang. Padahal, menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 jumlah penderita hepatitis B diperkirakan mencapai 6,7 juta orang.

"Kemarin kami sudah bertemu dengan Menteri Kesehatan dan Pak Menkes menyampaikan bahwa skrining-nya akan diperluas. Bukan hanya kepada ibu hamil, penasun, kemudian nakes, tapi juga nanti pada usia-usia produktif itu akan ditingkatkan," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, Imran Pambudi, dalam temu media daring, Jumat (26/7).

Dia menjelaskan, saat ini skrining hepatitis B baru difokuskan kepada ibu hamil dan tenaga kesehatan. Capaian skrining itu pun masih rendah.

Menurut data skrining hepatitis B pada ibu hamil tahun 2023, dari sekitar 4,9 juta ibu hamil baru sekitar 3,3 juta atau 68,44% di antaranya yang melakukan skrining. Dari angka itu, sebanyak 50.789 atau 1,51% terdeteksi reaktif hepatitis B.

Sementara itu, dari target 897.213 tenaga medis dan tenaga kesehatan baru sebanyak 40,2% di antaranya yang berhasil di-skrining. Angka itu berdasarkan data skrining hepatitis B pada tenaga medis dan tenaga kesehatan periode Oktober 2023 hingga Juni 2024.

"Banyak banget penderita hepatitis B yang sakit, tapi tidak terdiagnosis karena tidak ter-skrining. Orang-orang inilah yang kemungkinan besar akan menularkan ke orang lain," terang Imran.

Dia menambahkan, penderita hepatitis B memiliki spektrum gejala yang sangat luas. Sebagian mengalami gejala ringan, sebagian bergejala berat, dan sebagian lainnya tidak bergejala. 

Biasanya, penderita tidak merasa sakit saat terkena hepatitis B di fase awal, lalu merasakan gejala saat sudah fase akut.

"Tanpa dilakukan testing itu tidak ketemu," tambah Imran.

Dia pun berpesan agar para ibu hamil melakukan skrining hepatitis B gratis di puskesmas. Lalu, anak-anak perlu dipastikan mendapat vaksinasi hepatitis B. Sementara itu, masyarakat yang mampu diharapkan melakukan vaksinasi hepatitis B untuk dewasa.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar