c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

22 Juli 2025

18:53 WIB

Kemenkes Perkuat Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu Hamil

Upaya deteksi dini hepatitis B pada ibu hamil mulai tahun 2025 terintegrasi dengan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG)

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Kemenkes Perkuat Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu Hamil</p>
<p>Kemenkes Perkuat Deteksi Dini Hepatitis Pada Ibu Hamil</p>

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock/dok

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkuat upaya deteksi dini hepatitis pada ibu hamil. Sebab, ibu hamil dapat menularkan hepatitis kepada anaknya, sehingga anak tersebut terinfeksi dan berisiko mengalami berbagai dampak serius, seperti sirosis dan kanker hati.

"Tahun 2025 kami memperluas deteksinya di mana kita integrasikan dengan Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) hepatitis B dan hepatitis C," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, Ina Agustina Isturini, dalam temu media daring, Selasa (22/7).

Dia melanjutkan, pada tahun 2025 pemerintah juga secara nasional memberikan antivirus profilaksis pada ibu hamil untuk mencegah hepatitis B. Program ini merupakan perluasan dari program yang telah diinisiasi pada tahun sebelumnya.

Ina menyebut, hal itu melengkapi upaya pencegahan hepatitis dari ibu kepada anak yang sudah dilaksanakan sejak beberapa tahun sebelumnya. Salah satunya, pemberian vaksin HB0 dan vaksin HB-3 kepada bayi baru lahir.


Dia juga memaparkan, berdasarkan data Kemenkes pada 2024 sebanyak 89,6% atau hampir empat juta ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan dan tes hepatitis. Dari angka itu, sebanyak 1,45% atau 49.142 ibu hamil dinyatakan terinfeksi virus hepatitis B.

Pada tahun yang sama juga tercatat sebanyak 36.285 bayi lahir dari ibu yang terinfeksi virus hepatitis B. Dari angka itu, sebanyak 279 atau 1,51% bayi di antaranya dinyatakan positif hepatitis B. Angka ini menunjukkan masih maraknya kasus hepatitis B yang menyerang ibu hamil dan anaknya.

Selain itu, Ina berkata pencegahan hepatitis juga difokuskan pada tenaga kesehatan. Mereka merupakan populasi yang rentan tertular hepatitis dari pasien.

Berdasarkan data sepanjang Oktober 2023 hingga Januari 2025, sebanyak 641.818 tenaga kesehatan sudah menjalani skrining hepatitis B. Dari angka itu, sebanyak 11.028 tenaga kesehatan dinyatakan reaktif HBsAg atau terinfeksi hepatitis B.

Di samping itu, sebanyak 349.183 tenaga kesehatan diberikan imunisasi hepatitis B, sementara sisanya dinyatakan sudah memiliki antibodi hepatitis B.

"Kalau yang reaktif HBsAg enggak perlu divaksin, perlunya tata laksana," pungkas Ina.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar