c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

21 Juni 2024

19:41 WIB

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Penularan Flu Burung

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat untuk tidak mengonsumsi unggas dan mamalia yang sakit, dan melapor jika menemukan kematian unggas atau mamalia secara mendadak dalam jumlah besar

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Penularan Flu Burung</p>
<p>Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Penularan Flu Burung</p>

Foto sejumlah unggas. ValidNewsID/Fikhri Fathoni

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan Avian Influenza atau flu burung pada manusia. Hal ini menyusul laporan World Health Organization (WHO) tanggal 11 Juni 2024 yang menemukan kasus infeksi virus Avian Influenza Tipe A (H9N2) pada seorang anak di Benggala Barat, India. Anak itu mempunyai riwayat kontak dengan unggas.

Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kemenkes, Achmad Farchanny Tri Adryanto, mengimbau masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mengantisipasi penularan penyakit ini. Hal itu salah satunya dilakukan dengan mencuci tangan menggunakan sabun setelah berkontak dengan unggas.

"Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai pada saat kontak dengan unggas atau hewan mamalia sakit atau mati mendadak,” ujar Farchanny melalui keterangan tertulis, Jumat (21/6).

Masyarakat juga diimbau untuk tidak mengonsumsi unggas dan mamalia yang sakit. Lalu, melapor kepada dinas peternakan setempat jika menemukan kematian unggas atau mamalia secara mendadak dalam jumlah besar.

Selain itu, dia mengimbau para peternak ayam, itik, sapi, dan hewan lainnya untuk menerapkan higiene dan sanitasi pada ternak serta kandangnya. Misalnya, dengan melakukan disinfeksi dan rutin cuci tangan. Peternak juga dilarang menjual hewan yang sakit.

Farchanny menyebut, penularan flu burung pada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan unggas, produk unggas, atau hewan lain yang sakit karena infeksi flu burung H5N1. Penularan biasa terjadi di lingkungan pasar, kandang unggas, halaman, atau kebun yang tercemar virus. Umumnya virus berasal dari tinja unggas yang teinfeksi.

Penularan juga bisa terjadi melalui makanan. Biasanya, ini terjadi karena produk unggas yang dikonsumsi terinfeksi flu burung dan tidak dimasak dengan sempurna.

Menurut Farchanny, gejala flu burung H5N1 pada manusia mirip dengan flu biasa. Ini ditandai dengan demam lebih dari 38°C, batuk, dan nyeri tenggorokan. Selain itu, penderita bisa mengalami pilek, sakit kepala, nyeri otot, infeksi selaput mata, diare, hingga sesak napas.

“Segera ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala sakit suspek flu burung dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko,” pesan Farchanny.

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar