c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

22 Mei 2024

20:45 WIB

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 Dan KP.2

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah covid-19, seperti mencuci tangan, menerapkan etika batuk dan bersin, serta mengenakan masker ketika sakit atau saat berada di kerumunan

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

<p>Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 Dan KP.2</p>
<p>Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Covid-19 Varian KP.1 Dan KP.2</p>

Petugas kesehatan menunjukkan vaksin covid-19 di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (17/12/2023). Antara Foto/Muhammad Adimaja

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai covid-19 varian KP.1 dan KP.2. Masyarakat diimbau tetap menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menerapkan etika batuk dan bersin, serta mengenakan masker ketika sakit atau berada di kerumunan.

“Upaya kewaspadaan dan pencegahan masih sama, yaitu segera lakukan vaksinasi covid-19 lengkap dan booster, terutama untuk kelompok lansia dan orang dengan komorbiditas," ujar Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, melalui keterangan tertulis, Rabu (22/5).

Ia menerangkan, KP.1 dan KP.2 merupakan varian yang sedang bersirkulasi di Singapura. Menurut publikasi resmi Kemenkes Singapura, varian ini berkontribusi terhadap peningkatan kasus covid-19. Dari yang semula sebanyak 13.700 kasus pada periode 28 April-4 Mei, menjadi 25.900 kasus pada periode 5-11 Mei 2024.

KP.1 dan KP.2 merupakan subvarian turunan dari Omicron JN.1. Sampai 3 Mei 2024, World Health Organization (WHO) mengklasifikasikan KP.2 sebagai Variant Under Monitoring (VUM).

"Belum ada indikasi, baik di global ataupun di lokal Singapura, bahwa dua subvarian ini menjadi lebih menular ataupun menjadi lebih dapat menyebabkan sakit berat, dibandingkan dengan varian yang lainnya,” papar Syahril.

Sampai Mei 2024, lanjutnya, varian KP belum ditemukan di Indonesia. Berdasarkan data Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) Indonesia 2024, kasus di dalam negeri masih didominasi oleh subvarian Omicron JN.1.1, JN.1, dan JN.1.39.

Meski begitu, Kemenkes mencatat adanya peningkatan kasus covid-19 pada minggu ke-18 tahun 2024. Peningkatan kasus sebesar 11,76% dibandingkan minggu sebelumnya ini tidak disertai dengan peningkatan kasus rawat inap dan kematian.

Syahril juga menyebut, Indonesia sudah memiliki strategi penanggulangan lonjakan kasus. Ini mencakup intensifikasi manajemen klinis, surveilans, imunisasi, promosi kesehatan, dan lainnya.

"Upaya yang telah disiapkan adalah rumah sakit sudah memiliki peringatan dini (early warning) dalam konversi tempat tidur, adanya tenaga cadangan, kesiapan perbekalan kesehatan seperti oksigen, obat-obatan, serta vaksinasi," bebernya.

Kemenkes pun dikatakan terus memantau pola penyebaran penyakit potensial Kejadian Luar Biasa (KLB), termasuk covid-19. Saat ini, sudah terbentuk jejaring pada lebih dari 15.000 fasilitas kesehatan, laboratorium, dan Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK) untuk memonitor penyebaran penyakit potensial tersebut.

"Rumah sakit-rumah sakit di Indonesia sudah siap jika memang ada potensi peningkatan kasus,” tandas Syahril.

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar