06 Agustus 2025
18:38 WIB
Kemendikdasmen Revitalisasi 13.763 Sekolah Tahun Ini
Data Pokok Pendidikan (Dapodik) menunjukkan sekitar 980.000 sekolah berada dalam kondisi rusak
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Nofanolo Zagoto
Seorang guru mengamati kondisi ruang kelas yang rusak di SMP Negeri 3 Cikande, Kabupaten Serang, Banten, Senin (22/7/2024). Antara Foto/Muhammad Bagus Khoirunas
JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti mengatakan, program revitalisasi dan renovasi satuan pendidikan yang dilaksanakan tahun ini menyasar 13.763 sekolah. Angka ini meningkat dari sasaran revitalisasi sekolah yang sebelumnya diumumkan.
"Meningkat 32,4% dari alokasi semula, 10.395 sekolah," ujar Mu'ti dalam acara di kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (6/8).
Dia melanjutkan, program ini memiliki total alokasi dana sekitar Rp16,9 triliun. Program ini juga sudah berlangsung dan diperkirakan menyerap 422.981 tenaga kerja di daerah.
Mu'ti menyampaikan, program revitalisasi sekolah merupakan bagian dari pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Selain itu, pemenuhan sarana juga dilakukan melalui digitalisasi pendidikan, yaitu penyaluran interactive flat panel (IFP) untuk menunjang pembelajaran di sekolah.
"Pemenuhan sarana dan prasarana merupakan upaya peningkatan kualitas pendidikan secara eksternal dan itu merupakan program prioritas Bapak Presiden," tambah Mu'ti.
Sebelumnya, Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah (Dirjen PAUDDikdasmen) Kemendikdasmen, Gogot Suharwoto mengatakan, berdasarkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sekitar 980.000 sekolah berada dalam kondisi rusak. Masing-masing sekolah memiliki tingkat kerusakan dan penyebab kerusakan yang berbeda.
Dia mencontohkan, ada sekolah yang toiletnya rusak karena letaknya berdekatan dengan kebun. Selain itu, ada bangunan sekolah yang rusak pada bagian depan karena terdapat genangan air di depan sekolah.
Gogot berkata, pemerintah sebenarnya sudah menyediakan dana BOS untuk pemeliharaan ringan sekolah. Namun, sekolah dengan tingkat kerusakan tinggi membutuhkan intervensi yang lebih. Oleh karena itu, pemerintah mengadakan program revitalisasi sekolah.
"Kalau kita bisa selesaikan dalam waktu lima tahun ke depan, yang 980.000 sekolah dengan ruang kelas rusak sedang dan berat ini, ya nanti pemeliharaannya akan lebih ringan," ujar Gogot dalam gelar wicara daring, Senin (28/7).