21 Februari 2024
11:21 WIB
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan program S3 Terapan atau doktor terapan. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan pendidikan vokasi sehingga bisa meningkatkan daya saing bangsa.
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati menyatakan, peluncuran program doktor terapan sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Program ini juga menjawab kebingungan masyarakat tentang keberlanjutan jenjang pendidikan vokasi, khususnya untuk program pascasarjana.
"Jika memang diperlukan, jenjang pendidikan vokasi juga bisa melanjutkan sampai jenjang S3 terapan," urai Kiki seperti dalam siaran pers, Rabu (21/2).
Ia melanjutkan, selama ini kebutuhan akan program doktor terapan dirasakan oleh dosen politeknik, praktisi, hingga profesional. Mereka ingin mengembangkan keilmuannya untuk menghadapi tantangan masa depan yang kian kompleks. Mereka butuh kemampuan berpikir dan bekerja pada level doktor, tapi bukan sebagai peneliti.
Ia berharap, program doktor terapan bisa berdampak besar bagi dunia pendidikan tinggi vokasi. Selain itu, bisa mengembangkan lompatan-lompatan inovatif yang dibutuhkan.
Berdasarkan data Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), hingga November 2023 sebanyak 48 perguruan tinggi telah menyelenggarakan program magister terapan. Dari angka itu, sebanyak 25 di antaranya diselenggarakan di politeknik negeri dan swasta.
Sementara itu, program doktor diselenggarakan di 773 perguruan tinggi. Ini mencakup universitas, institut, sekolah tinggi, dan perguruan tinggi kementerian/lembaga lain (PTKL).
Plt Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Tinggi Vokasi, Muhamad Fajar Subkhan menyampaikan, peluncuran program doktor terapan merupakan milestone penting dalam pengembangan pendidikan tinggi vokasi. Melalui program ini, pendidikan tinggi vokasi bisa semakin berdampak dalam membangun sumber daya manusia (SDM) unggul.
"Dengan peluncuran program doktor terapan ini, maka penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi telah lengkap. Pendidikan vokasi menjulang ke langit menghunjam ke bumi,” urai dia.
Direktur Politeknik Negeri Bali (PNB), I Nyoman Abdi berpendapat, program doktor terapan akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perguruan tinggi vokasi. Dengan program ini, lulusan magister terapan dari PNB pun bisa melanjutkan pendidikan tanpa harus ke luar negeri.
“Dengan peluncuran program doktor terapan ini, perguruan tinggi vokasi akan naik kelas, sejajar dengan perguruan tinggi akademik sebagaimana amanat Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012,” jelas dia.