c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

14 Oktober 2023

16:23 WIB

Kemendikbudristek Jelaskan Cara Tingkatkan Literasi Siswa

Siswa Indonesia belum seluruhnya mencapai kompetensi minimum literasi dan numerasi

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Nofanolo Zagoto

Kemendikbudristek Jelaskan Cara Tingkatkan Literasi Siswa
Kemendikbudristek Jelaskan Cara Tingkatkan Literasi Siswa
Ilustrasi siswa SD. Antara Foto/Yusuf Nugroho

JAKARTA - Literasi siswa dapat dilakukan melalui pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Hal ini menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) lebih proporsional dan berkeadilan dibanding sekedar menanamkan kebiasaan membaca dan belajar.

Plt. Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus (PMPK) Kemendikbudristek, Aswin Wihdiyanto menjelaskan, kebutuhan siswa perlu diketahui lebih dulu melalui asesmen. Dari sana, dapat diketahui penanganan yang dibutuhkan oleh masing-masing siswa.

"Tidak sepenuhnya harus sama (penanganan antarsiswa). Disesuaikan dengan kondisi eksisting di masing-masing peserta. Inilah yang baik," ujar Aswin dalam seri diskusi Pemulihan Pembelajaran yang digelar di Malang, Jawa Timur, seperti diikuti secara daring, Sabtu (14/10).

Ia juga mengatakan, peningkatan literasi membutuhkan media pembelajaran yang tepat. Untuk itu, pada 2022 Kemendikbudristek mencetak 560 judul buku yang ramah cerna. Isinya disesuaikan dengan jenjang kemampuan literasi siswa.

Buku beragam tema itu dicetak sebanyak lebih dari 15 juta eksemplar. Lantas disalurkan ke 5900 PAUD dan 14.595 SD di seluruh Indonesia.

Aswin menyebut, kompetensi literasi dan numerasi penting untuk pengembangan daya nalar. Ini menjadi dasar pembelajaran sepanjang hayat. Juga, mampu menyiapkan siswa untuk berkontribusi kepada masyarakat.

Ia pun mengakui, siswa Indonesia belum seluruhnya mencapai kompetensi minimum literasi dan numerasi. Berdasarkan data Asesmen Nasional 2022, siswa SD/sederajat yang memiliki kompetensi literasi di atas minimum mencapai 61,53%. Di tingkat SMP/sederajat angkanya mencapai 59% dan di tingkat SMA/sederajat mencapai 49,26%.

Sedangkan untuk kompetensi numerasi, siswa SD/sederajat yang memiliki kompetensi di atas minimum sebanyak 46,67%. Di tingkat SMP/sederajat angka ini mencapai 40,63% dan di tingkat SMA/sederajat mencapai 41,14%.

"Kami ingin mengajak semua pemangku kepentingan untuk kembali belajar sepanjang hayat dan mencari solusi dalam upaya membenahi literasi," pesan Aswin mengakhiri.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar