c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

NASIONAL

19 Maret 2025

08:43 WIB

Kemenaker Ungkap Masalah Pengangguran Saat Ini

Masalah pengangguran saat ini tak lepas dari perkembangan teknologi.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Kemenaker Ungkap Masalah Pengangguran Saat Ini</p>
<p>Kemenaker Ungkap Masalah Pengangguran Saat Ini</p>

Bursa kerja (job fair) di Mall Season City, Tambora, Jakarta Barat, Selasa (18/3/2025). ANTARA/Risky Syukur.

JAKARTA - Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker) mengungkap dua tantangan utama masalah pengangguran di Indonesia, yakni pekerja industri yang tergantikan oleh mesin dan kemampuan warga bergerak mencari kerja (agility).

"Hingga kini, investasi masih banyak padat modal 'high-tech' sehingga tidak ramah dengan perluasan kesempatan kerja," kata Staf Ahli Bidang Ekonomi Ketenagakerjaan Kemenaker, Aris Wahyudi di arena bursa kerja di Mall Season City, Tambora, Selasa (18/3).

Aris mengungkapkan, 10 tahun yang lalu, investasi setriliun rupiah di Indonesia bisa menciptakan 4.500 lapangan kerja. Namun pada tahun 2024 lalu, hanya ada 1.200 lapangan kerja yang tercipta.

"Tantangan kami adalah 'agility' (kemampuan bergerak) dari warga juga. Selain keberpihakan para pengusaha untuk menurunkan derajat teknologinya sehingga lebih ramah dengan penyerapan tenaga kerja," sebut Aris dikutip dari Antara.

Karena itu, Aris memandang anak-anak muda yang merupakan pencari kerja perlu terus belajar sembari meningkatkan "skil" atau kemampuannya.

"Entah itu 'up-skilling', entah itu 're-skilling', entah itu apapun namanya. Untuk bukan hanya sekedar teknikal, tapi juga sekaligus 'soft skill'-nya. Untuk gigih, untuk 'one-tech', untuk tahan banting dan lain sebagainya," papar dia.

Hal itu menyusul saat ini pencari kerja di Indonesia kebanyakan merupakan generasi Z (Gen Z) yang memiliki karakter kerja berbeda dengan pekerja sebelumnya.

Baca: BPS: Per Agustus 2024, Indonesia Masih Punya 7,47 Juta Pengangguran

"Kami menyadari itu karena memang Gen Z kan berbeda karakternya. Kamilah yang harus menyesuaikan dengan mereka. Jadi tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Gen Z," kata dia.

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Provinsi DKI Jakarta, Hari Nugroho mengungkap, angka pengangguran di Jakarta tercatat berjumlah 338.000 orang.

Menurut dia, data tersebut adalah yang tercatat di Badan Pusat Statistik (BPS). "Namun ini yang perlu kami akan detailkan kembali dengan portalnya Kemenaker, di mana di sana ada portal siap kerja," kata Hari.

"Nanti akan kami sinkronikan apakah betul sebanyak itu. Nantinya kami akan mengetahui," lanjut Hari.

Adapun dalam bursa kerja kali ini, Hari menjelaskan, pihak Disnaker Jakarta melibatkan 40 perusahaan yang menawarkan sekira 1.945 lowongan kerja.

"Mudah-mudahan dari angka itu, 50% bisa diserap yang hadir di sini," kata Hari.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar