c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

06 September 2025

17:29 WIB

Kemenag: Tata Kelola Madrasah Takkan Memberatkan   

Tata kelola madrasah dibuat untuk memudahkan proses belajar mengajar efektif dan tak memberatkan guru maupun siswa.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Kemenag: Tata Kelola Madrasah Takkan Memberatkan&nbsp; &nbsp;</p>
<p>Kemenag: Tata Kelola Madrasah Takkan Memberatkan&nbsp; &nbsp;</p>

Kegiatan SNPDB di laboratorium komputer MAN IC di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, Sabtu (25/2/2023). Antara Foto/Olha Mulalinda.

JAKARTA - Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Nyayu Khodijah, menegaskan, tata kelola madrasah didesain dengan prinsip memudahkan proses belajar-mengajar.

“Tata kelola madrasah didesain secara efektif dan sejalan sistem pendidikan nasional,” urai Nyayu dikutip dari keterangan tertulis Kemenag di Jakarta, Sabtu (6/9).

Adapu tata kelola dimaksud termasuk yang berkenaan dengan sistem assesmen dan kurikulum berbasis cinta (KBC).

Nyayu memastikan, tata kelola madrasah diterapkan untuk menciptakan sistem pendidikan yang tidak membebani guru maupun peserta didik. 

Dia menerangkan, asesmen maupun kebijakan lain untuk madrasah diarahkan agar selaras dengan sistem pendidikan nasional, tanpa memberi tekanan tambahan kepada guru dan murid.

Dia menerangkan, system asesmen di madrasah cukup mengikuti asesmen nasional yang dilaksanakan Kemendikdasmen. Misalnya, Asesmen Nasional untuk rapor pendidikan, Asesmen Bakat Minat, hingga Tes Kemampuan Akademik. 

Dia menerangkan, direktorat KSKK sempat mengembangkan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), namun ini sudah dihentikan.

"AKMI berhenti pada 2024 dan tidak lagi dilaksanakan mulai tahun ini," jelas Nyayu.

Terkait penerapan KBC, Nyayu menerangkan kebijakan ini bukan kurikulum baru. Melainkan, sebuah pendekatan penguatan nilai pada seluruh aktivitas pendidikan madrasah.

"KBC ini menjadi jiwa dari implementasi Kurikulum Nasional. Ia hadir dalam kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, ekstrakurikuler, bahkan dalam pembentukan budaya madrasah. Jadi bukan menggantikan, tapi memperkaya," tandas dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar