c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

18 Maret 2025

20:21 WIB

Kemenag Targetkan Pengumpulan Zakat Nasional Naik 10% Di 2025

 

Saat ini, total zakat yang terkumpul mencapai Rp42 triliun, tetapi angka tersebut masih jauh dari potensi maksimal

<p id="isPasted">Kemenag Targetkan Pengumpulan Zakat Nasional Naik 10% Di 2025</p><p>&nbsp;</p>
<p id="isPasted">Kemenag Targetkan Pengumpulan Zakat Nasional Naik 10% Di 2025</p><p>&nbsp;</p>

Ilustrasi pembayaran zakat, infak, dan sedekah pada layanan Zakat Vintage yang disediakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ANTARA/ Baznas

JAKARTA- Kementerian Agama menargetkan pengumpulan zakat nasional naik hingga 10% pada 2025. Target ini dipasang mengingat potensi maksimal zakat diperkirakan lebih dari Rp327 triliun per tahun.

"Saat ini, total zakat yang terkumpul mencapai Rp42 triliun, tetapi angka tersebut masih jauh dari potensi maksimal," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Abu Rokhmad di Jakarta, Selasa (18/3).

Abu mengatakan peningkatan pengumpulan zakat harus menjadi agenda bersama demi memperkuat kontribusi zakat dalam pengentasan kemiskinan dan kesejahteraan umat. Menurutnya, optimalisasi zakat tidak hanya berfokus pada jumlah yang terkumpul, tetapi juga efektivitas distribusinya.

Ia menekankan pentingnya penggunaan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), sebagai acuan dalam penyaluran zakat agar lebih tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan bantuan sosial lainnya. "Dengan DTSEN, kita bisa memastikan zakat benar-benar sampai kepada mereka yang berhak, tanpa terjadi tumpang tindih dengan program bantuan pemerintah lainnya," kata dia.

Selain itu, Abu menekankan, kepercayaan publik terhadap pengelolaan zakat harus terus dijaga. Transparansi dan akuntabilitas, menurutnya, menjadi faktor utama dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berzakat.

"Jika masyarakat percaya zakat dikelola dengan baik dan transparan, mereka akan semakin terdorong untuk menyalurkannya melalui lembaga resmi," imbuhnya.

Kemenag juga mendorong lembaga zakat untuk berinovasi dalam penghimpunan zakat, terutama dengan memanfaatkan teknologi digital agar lebih mudah diakses masyarakat. "Era digital membuka banyak peluang. Lembaga zakat harus lebih kreatif dalam mengembangkan metode pembayaran zakat yang mudah, cepat, dan aman," ujar Abu.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga zakat, dan berbagai pihak dalam mengoptimalkan potensi zakat nasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas program pemberdayaan ekonomi berbasis zakat.

"Zakat bukan hanya untuk konsumsi, tetapi juga harus menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi. Kita harus memastikan dana zakat dapat membantu masyarakat miskin untuk berdaya dan mandiri," ujarnya.

Kemenag akan terus melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga zakat agar semakin profesional dalam mengelola dana umat. Dengan peningkatan pengumpulan dan optimalisasi distribusi zakat, diharapkan zakat dapat memberi dampak yang lebih besar dalam penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan umat secara berkelanjutan.

Baznas Daerah
Senada, BAZNAS RI mendorong BAZNAS daerah agar mengoptimalkan teknologi digital untuk memudahkan para muzaki menyalurkan zakat, infak, dan sedekah (ZIS), sehingga target pengumpulan ZIS tahun 2025 yang mencapai Rp50 triliun dapat terealisasi.

“Ketika Rakornas BAZNAS di Kaltim kita sudah menentukan target pengumpulan untuk tahun 2025 sebesar Rp50 triliun. Kita terus mengajak BAZNAS di daerah untuk tidak gamang memanfaatkan teknologi digital agar pengumpulan tidak hanya dilakukan secara konvensional tetapi juga memakai teknologi digital,” ujar Nadratuzzaman Hosen.

Khusus pengumpulan Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) selama bulan Ramadan 2025/1446 H ditarget mencapai Rp509,5 miliar. Target ini meningkat 18,4% dibandingkan tahun sebelumnya Rp430 miliar.

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pengumpulan H. Rizaludin Kurniawan M.Si. CFRM., menyampaikan, untuk target penghimpunan ZIS Ramadhan BAZNAS RI (pusat) itu sebesar Rp509,5 miliar, sementara tota target nasional Ramadan bersama dengan BAZNAS Provinsi/Kabupaten/Kota dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yakni sebesar Rp9,1 triliun.

Rizaludin mengatakan, Ramadan tahun ini BAZNAS berupaya memberikan pengalaman terbaik untuk para muzaki melalui berbagai layanan terbaik.  “Ramadhan kali ini kami ingin memberikan layanan dan pengalaman terbaik bagi para muzaki, kami telah mengembangkan berbagai kanal pembayaran zakat yang inovatif dan mudah diakses, agar masyarakat dapat menunaikan kewajibannya dengan lebih praktis dan cepat,” ungkap Rizaludin.

Rizaludin menambahkan, strategi digitalisasi dan kemudahan layanan menjadi kunci utama dalam meningkatkan penghimpunan zakat. Selain itu, Rizaludin menekankan pentingnya keterlibatan berbagai sektor dalam mendukung pencapaian target pengumpulan zakat ini.

"Seperti Ramadan sebelumnya, kami menyediakan konter Ramadan dan gerai zakat BAZNAS yang tersebar di kantor-kantor kementerian, perusahaan BUMN maupun swasta, dan di mall-mall, juga ada layanan jemput zakat dan doa zakat virtual," jelasnya.

Rizaludin juga mengatakan, BAZNAS telah melakukan berbagai langkah untuk mengoptimalkan pengumpulan di bulan Ramadan tahun ini. Langkah-langkah tersebut tidak hanya dilakukan di dalam negeri tapi juga diluar negeri, untuk mensosialisasikan layanan kepada masyarakat Indonesia di luar negeri yang ingin berzakat melalui BAZNAS.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar