Kemenag: Skema Murur Efektif Atasi Kepadatan Jemaah Haji

JAKARTA - Menteri Agama (Menag), Nasaruddin Umar mengungkapkan, skema murur yang diterapkan pada musim haji 1445 H/2024M berhasil mengurangi kepadatan jemaah. 

“Skema murur yang mulai diterapkan pada musim haji ini berhasil mengurangi berbagai permasalahan haji mulai dari masalah kepadatan jemaah, keterlambatan angkutan transportasi, hingga mengurangi tingkat jemaah lansia dan risiko tinggi,” Kata Nasaruddin dalam Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI terkait evaluasi pelaksanaan haji 1445 H/2024 M, Senin (28/10). 

Nasaruddin menjelaskan, skema murur ini diterapkan oleh pemerintah untuk mabit di Muzdalifah. Dengan tujuan untuk mengurangi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah yang bisa ditempati oleh jemaah. 

Murur adalah pergerakan jamaah haji dari Arafah melintas di Muzdalifah, lalu menuju ke Mina saat puncak haji. Di mana, jemaah diberangkatkan dari Arafah setelah maghrib menuju Muzdalifah, tanpa turun, dan langsung menuju tenda di Mina.

“Tempat atau space di Muzdalifah menjadi semakin sempit dan ini berpotensi kepadatan luar biasa yang jika dibiarkan akan dapat membahayakan jemaah, sebab itulah kita akan menerapkan skema murur saat mabit di Muzdalifah,” kata Nasaruddin. 

Nasaruddin mengatakan, skema murur yang diterapkan ini tak hanya mengurangi potensi kelelahan jemaah. Tetapi juga menjaga kondisi jemaah lansia, disabilitas, risiko tinggi (risti) yang berpotensi mengalami sakit akibat kelelahan selama proses ibadah haji. 

Berdasarkan data yang dimiliki Kemenag, ada 24,3% jemaah atau sebanyak 51.899 jemaah haji yang mengikuti skema tersebut. Jemaah yang mengikuti skema ini telah ditentukan berdasarkan kriteria tertentu. 

“Kami akan terapkan lagi di musim haji yang akan datang dengan harapan bisa lebih baik dan lebih banyak lagi jemaah yang bisa mengikuti skema murur ini,” kata Nasaruddin. 

Dalam kesempatan itu, Nasaruddin juga mengatakan akan memperbaiki sejumlah catatan terkait pelaksanaan haji yang akan datang. Khususnya terkait dengan subsidi Bipih dan layanan haji terhadap para jemaah. 

“Yang pasti kami ingin pelayanan haji bisa lebih baik lagi, mengingat saat ini sudah ada badan haji, kami ingin bisa berkolaporasi dengan direktorar haji dan umrah kemenag,” kata Nasaruddin.