c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

13 Juli 2024

11:50 WIB

Kemenag Imbau Umat Muslim Benahi Arah Kiblat

Benahi arah kiblat pada hari saat fenomena istiwa a'zam atau rashdul kiblat pada 15 dan 16 Juli 2024.

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Kemenag Imbau Umat Muslim Benahi Arah Kiblat</p>
<p>Kemenag Imbau Umat Muslim Benahi Arah Kiblat</p>

lustrasi cek arah kiblat. Kemenag.

JAKARTA - Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) Adib, menyarankan umat muslim di Indonesia untuk mengecek arah kiblat pada 15 dan 16 Juli 2024. 

Hal ini berkaitan dengan terjadinya fenomena istiwa a’zam atau matahari melintas di atas Ka'bah. Sehingga, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus akan mengarah membelakangi arah kiblat.

“Peristiwa istiwa a'zam atau rashdul kiblat akan terjadi pada Senin dan Selasa, 15 dan 16 Juli 2024 bertepatan dengan 9 dan 10 Muharram 1446 H pada pukul 16:18 WIB atau 17:18 WITA, saat itu matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah,” urai Adib dalam keterangan yang diterima, Sabtu (13/7).

Adib menjelaskan, berdasarkan tinjauan astronomi ilmu falak, terdapat sejumlah teknik yang dapat digunakan untuk memverifikasi arah kiblat. Teknik tersebut di antaranya menggunakan kompas, theodolite, serta fenomena istiwa a'zam.

Istiwa a’zam hanya terjadi dua kali dalam setahun, yakni pada 27 dan 28 Mei, serta 15 dan 16 Juli. 

“Di saat istiwa’ a‘zam, siapa saja, tanpa perlu memiliki keahlian atau perangkat teknologi khusus, bisa meluruskan arah kiblatnya sendiri, sehingga posisi salat kita sesuai dengan syariat Islam,” ujar Adib. 

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat masyarakat melakukan pengecekan arah kiblat pada momen istiwa a'zam. Pertama, pastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul.

Kemudian, permukaan tempat pengecekan harus dipastikan berada di dataran dan rata. Terakhir, jam pengukuran untuk mengecek arah kiblat harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom sehingga arah kiblat yang ditentukan sudah sesuai dengan aturan yang ada. 

“Kami minta seluruh umat muslim untuk tidak lupa melakukan pengecekan arah kiblat yang hanya terjadi dua kali dalam setahun ini, karena ini sangatlah penting,” papar Adib. 

Sebelumnya, pada 27 dan 28 Mei 2024, Kemenag menggelar Hari Sejuta Kiblat yang melibatkan umat Muslim di Indonesia melakukan kalibrasi arah kiblat secara serentak. Momen istiwa’ a‘zam ini bersifat konfirmatif, sehingga jika sudah benar, momen ini akan menegaskan kebenaran arah kiblat. Jika ada keraguan, ini menjadi kesempatan terbaik untuk memverifikasi arah kiblat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar