Kejagung Sidik Korupsi Telkomsigma

JAKARTA – Tim penyidik Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung tengah menelisik dugaan korupsi terkait rekayasa proyek fiktif yang dilakukan oleh PT Sigma Cipta Caraka (SCC/Telkomsigma) periode 2016-2018.

Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Agung, Kuntadi mengatakan, telah meningkatkan status kasus ini ke penyidikan. Hal ini berdasarkan alat bukti yang ditemukan jaksa penyidik dalam gelar perkara.

“Diduga PT SCC telah melakukan kegiatan usaha di luar core bisnisnya,” kata Kuntadi, kepada wartawan, Selasa (3/10).

Berdasarkan hasil penyidikan sementara, Telkomsigma diduga menyalahi kewenangannya dengan memberikan pembiayaan modal kerja ke sejumlah perusahaan dalam bentuk proyek fiktif.  

Salah satunya, PT PDS atau proyek data storage network performance dan diagnostics.

Jaksa menduga tindakan ini telah merugikan negara Rp318 miliar. Karena itu, tim penyidik tengah mencari pihak-pihak yang memberikan modal kepada sejumlah perusahaan untuk mengerjakan proyek fiktif.   

“Memberikan pembiayaan modal kerja pada perusahaan tertentu yang dicover dengan proyek-proyek fiktif. Sehingga akibat perbuatan tersebut diduga merugikan keuangan negara kurang lebih sebesar Rp318 miliar sekian,” tambah Kuntadi.

Kasus berkaitan Telkomsigma ini bukan pertama kali ditangani oleh Kejaksaan. Kejaksaan juga menangani tindak pidana korupsi pada proyek pekerjaan apartemen, perumahan, hotel, dan penyediaan batu split yang dilaksanakan oleh PT Graha Telkom Sigma Tahun 2017 sampai dengan 2018. Adapun pembangunan itu bernilai Rp354,3 miliar.  

Dalam kasus ini, jaksa menetapkan beberapa orang sebagai tersangka. Mereka adalah Direktur Umum PT Prima Karya Sejahtera. BR selaku Direktur Utama PT Graha Telkomsigma 2014-2017. Taufik Hidayat selaku Direktur Utama Graha Telkom Sigma periode 2017-2020. Heri Purnomo selaku Direktur Operasional Graha Telkom Sigma periode 2016-2018.  

Kemudian, Judi Achmadi selaku Komisaris PT GTS periode 2014-2018. Rusjdi Basamalah selaku Direktur Utama PT Wisata Surya Timur. Agus Hery Purwanto selaku Komisaris PT Mulyo Joyo Abadi.   

Terakhir, Tejo Suro Laksono selaku Direktur Utama PT Granary Reka Cipta.