c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

29 Januari 2022

13:59 WIB

Kasad Harap Mabes TNI Buat Kebijakan Buru KKB

Menkopolhukam sebut, Mabes TNI jalankan operasi defensif di Papua meski anggta TNI dan Polri jadi target KKB.

Editor: Leo Wisnu Susapto

Kasad Harap Mabes TNI Buat Kebijakan Buru KKB
Kasad Harap Mabes TNI Buat Kebijakan Buru KKB
Penghormatan terakhir Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada prajurit yang gugur di Bandung, Sabtu (29/1). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi

BANDUNG - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman berharap, Staf Operasi dari Mabes TNI menentukan langkah untuk terus melakukan pengejaran terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) usai tiga prajurit gugur karena tertembak.

"Saya yakin, sampai hari ini, terus menerus dilakukan pengejaran oleh Staf Operasi Mabes TNI," kata Jenderal Dudung usai menjadi inspektur upacara pemakaman Sertu Anumerta Rizal Maulana di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (29/1) seperti dikutip dari Antara.

Adapun tiga prajurit TNI yang gugur itu yakni Serda M Rizal Maulana Arifin, Pratu Tuppal Halomoan Baresa, dan Pratu Rahman Tomilawa. Mereka menjadi korban usai adanya serangan ke Pos TNI di Bukit Tepuk, Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1) pagi.

Dengan gugurnya tiga prajurit tersebut, Jederal Dudung mengatakan, TNI AD merasa kehilangan. Dia mengatakan, tiga prajurit itu merupakan para prajurit terbaik yang dimiliki TNI AD.

Dia juga berharap gugurnya tiga prajurit TNI itu dapat menjadi suri tauladan bagi prajurit lainnya. Pasalnya, para prajurit yang gugur itu telah mendedikasikan jasa dan baktinya kepada negara.

"Kami doakan semoga almarhum tiga prajurit terbaik Angkatan Darat yang mendahului, semoga diberikan tempat yang layak di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan," kata Kasad.

Dia sampaikan, menyerahkan sepenuhnya langkah-langkah strategi untuk mengejar para pelaku serangan Pos TNi di Distrik Gome itu pada Mabes TNI.

“Pola operasi, konsep, dan langkah-langkah yang dilakukan selama di Papua, itu kewenangan Mabes TNI," kata Dudung.

Sebelumnya, Menko Polhukam, Mahfud MD menyampaikan, pendekatan keamanan baru diterapkan TNI di Papua. Pola baru itu bertujuan salah satunya untuk menjaga keselamatan warga sipil, terutama di tengah ancaman gerakan separatis dan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Sekarang, TNI itu bersifat defensif, tidak ofensif. Tapi, (pendekatan baru itu) satu kemajuan yang harus kita pelihara. Tidak ada korban masyarakat atau warga sipil sejak ada pendekatan baru," kata Mahfud di Jakarta, Jumat (28/1), usai rapat koordinasi bersama Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

Menurut Mahfud, gerakan separatis dan kelompok kriminal bersenjata masih menjadikan prajurit TNI dan anggota Polri sebagai sasaran.

Oleh karena itu, pendekatan defensif yang digunakan oleh TNI harus mengantisipasi ancaman itu sekaligus mengutamakan keselamatan warga sipil di Papua.

"Sasarannya memang ke TNI dan Polri, ke aparat. (Namun), masyarakat sipil, warga sipil harus dijaga dulu keselamatannya," tegas Mahfud.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar