c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

09 April 2024

08:00 WIB

Kapolri Nilai Contraflow di Jalan Tol Penting 

Contraflow di jalan tol untuk mengurai kepadatan seperti saat mudik lebaran. 

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Kapolri Nilai <em>Contraflow</em> di Jalan Tol Penting&nbsp;</p>
<p>Kapolri Nilai <em>Contraflow</em> di Jalan Tol Penting&nbsp;</p>

Ilustrasi jalan tol. Antara Foto/Makna Zaezar .

KARAWANG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, sistem rekayasa lalu lintas dua arah dalam satu lajur atau contraflow di Jalan Tol Trans Jawa tetap dibutuhkan. Cara ini dibutuhkan untuk mengatur kelancaran arus lalu lintas masa libur lebaran.

Hal tersebut dia ungkapkan dalam konferensi pers terkait peristiwa kecelakaan lalu lintas di kilometer 58 Tol Jakarta-Cikampek di kantor Jasamarga Transjawa Tol, Karawang, Jawa Barat, Senin (8/4) malam.

Oleh karena itu, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memperpanjang pemberlakuan rekayasa lalu lintas satu arah atau one way di KM 72 Tol Cipali hingga KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung sampai Selasa (9/4) siang atau 12.00 WIB.

Berdasarkan data dari PT Jasa Marga Tbk (Persero) kendaraan yang datang dari arah barat Jawa (Jakarta, Bogor, Tanggerang, Bekasi/Jabotabek) menuju arah timur ada sebanyak 605.689 unit atau meningkat 60-70% dibandingkan periode mudik lebaran tahun 2023.

“Secara manajemen, ini sudah bagus, dengan membandingkan 2023 yang lalu,” kata dia dikutip dari Antara.

Ketika ditanya apakah ada kaitan antara contraflow dan kecelakaan tersebut, dia menyebutkan Polri masih melakukan evaluasi secara menyeluruh.

Listyo pun memastikan evaluasi tersebut akan memanfaatkan semua data yang dimiliki, seperti catatan yang diperoleh melalui rekaman kamera pengawas (CCTV) ataupun hasil olah tempat kejadian perkara.

“Sehingga demikian ini semua bisa digunakan untuk dilakukan perbaikan ke depan,” ucap dia.

Kecelakaan di jalur lawan arah di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek terjadi pada Senin (8/4) pagi. Kecelakaan ini melibatkan tiga kendaraan yakni Bus Primajasa Nopol B 7655 TGD, Gran Max Nopol B 1635 BKT dan Daihatsu Terios.

Selain dua orang luka-luka, terdapat 12 orang lainnya yang meninggal dunia akibat kecelakaan tersebut, terdiri atas tujuh laki-laki dan lima perempuan.

Korban meninggal dunia yang berjumlah 12 orang itu berada di ruang pemulasaran jenazah RSUD Karawang.

Pada peristiwa kecelakaan itu, mobil Gran Max dan Terios hangus terbakar. Ke-12 korban merupakan penumpang mobil Gran Max. Sedangkan, dari mobil Terios tidak ada korban, dan dari bus Primajasa terdapat dua orang luka-luka.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar