29 Agustus 2025
18:46 WIB
Kapolda Metro Janji Usut Tuntas Kasus Kematian Affan Kurniawan
Di hadapan mahasiswa, Kapolda Metro Jaya menyebutkan nama-nama anggota Brimob yang terlibat dalam pelindasan pengemudi ojol bernama Affan Kurniawan (21) hingga meninggal dunia saat demo, Kamis (28/8)
Editor: Nofanolo Zagoto
Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Asep Edi Suheri memberikan keterangan di hadapan mahasiswa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8/2025). ANTARA/Luthfia Miranda Putri
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri di hadapan ribuan mahasiswa di Polda Metro Jaya menyatakan penyesalannya atas kasus mobil rantis Brimob melindas pengemudi ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21) hingga meninggal dunia saat terjadi demonstrasi di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8) malam. Ia berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut.
Ia juga sempat menyebutkan tujuh nama anggota polisi yang diduga terlibat pada penabrakan dan pelindasan Affan Kurniawan. "Tujuh nama tersebut yakni Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Bripda Mardin, Baraka Jana Edi, Baraka Yohanes David, Bripka Rohmat dan Kompol Cosmas Kaju," kata Asep di depan para mahasiswa di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (29/8), seperti dilansir Antara.
Asep dalam kesempatan itu mengucapkan belasungkawa kepada korban dan keluarga yang ditinggalkan.
Hingga pukul 17.33 WIB, demonstran mahasiswa semakin masuk ke dalam area Markas Polda Metro Jaya.
Sebelumnya, mereka juga menolak diberikan air minum dan langsung melempar ke arah polisi.
Mereka berasal dari berbagai kelompok mahasiswa seperti Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan BEM Universitas Indonesia (BEM UI).
Semula mereka mengumumkan akan menggelar unjuk rasa di depan Markas Polda Metro Jaya pada Jumat siang.
Demonstrasi tersebut digelar untuk mengungkapkan rasa kekecewaan dan sebagai bentuk protes atas jatuhnya korban dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR RI, Kamis (28/8).
Affan Kurniawan (21), seorang pengemudi ojek daring, meninggal dunia akibat dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob di tengah kericuhan antara demonstran dan petugas kepolisian di Jalan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8).
Kericuhan di Pejompongan tersebut terjadi setelah berbagai elemen masyarakat yang menggelar unjuk rasa di sekitar kompleks parlemen, dipukul mundur oleh polisi.
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Abdul Karim pada Jumat dini hari mengungkapkan bahwa ada tujuh aparat Brimob yang diduga terlibat dan berada di dalam rantis tersebut dan mereka kini masih dalam proses pemeriksaan.
Insiden yang menewaskan Affan tersebut memicu unjuk rasa susulan yang melibatkan ratusan anggota masyarakat dan sejawat pengemudi ojek daring di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakarta Pusat.