19 Maret 2024
17:59 WIB
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Ahli gizi dari Universitas Airlangga (Unair), Lailatul Muniroh mengatakan, minyak makan merah mempunyai beberapa kandungan bioaktif atau fitonutrien yang lebih unggul dari minyak biasa. Minyak ini merupakan produk dari minyak sawit mentah yang setelah penyulingan tidak melewati berbagai proses selanjutnya.
“Data dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) tahun 2022 menunjukkan bahwa M3 (minyak makan merah) mengandung konsentrasi karoten sebesar 753 ppm, vitamin E sebesar 1016 ppm, dan squalene sebesar 348 ppm," terang Lailatul melalui keterangan tertulis, Selasa (19/3).
Dia melanjutkan, karoten berfungsi sebagai pro vitamin A yang meningkatkan kesehatan mata, kulit, dan sistem imun. Vitamin E bermanfaat bagi kesehatan jantung dan kekebalan tubuh. Sedangkan, squalene bermanfaat sebagai antioksidan dan antiinflamasi.
Dengan kandungan itu, dia menilai M3 berpotensi menjadi pangan yang bermanfaat bagi kesehatan. Industri pangan dan farmasi juga bisa memanfaatkannya sebagai suplemen atau multivitamin.
Di samping itu, M3 disebut dapat mendukung perkembangan otak anak. Hal ini karena kandungan asam oleat dan asam linoleat yang berperan dalam pembentukan membran sel otak.
"(Pengembangan M3) juga mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor vitamin A dan E sintetis, yang berkontribusi pada penghematan devisa dan perbaikan neraca perdagangan negara," tambahnya.
Meski begitu, minyak makan merah juga mungkin mengandung kontaminan yang tinggi. Pasalnya, minyak jenis ini tidak melalui proses bleaching. Minyak ini juga lebih mudah mengalami oksidasi yang memperpendek masa simpannya.
Selain itu, kualitas minyak mentah yang beragam bisa menimbulkan ketidakseragaman produk akhir. Ini menjadi tantangan bagi industri pangan yang membutuhkan konsistensi produk.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan, penggunaan minyak makan merah akan jadi tren baik dalam urusan goreng-menggoreng. Minyak ini mengandung gizi yang lebih banyak dan bisa diperoleh dengan harga murah.
"Minyak makan merah sangat bagus. Pertama, karena gizi enggak hilang, vitamin enggak hilang. Vitamin A, vitamin E, nutrien yang lain juga ada di situ," ujarnya, Kamis (14/3), seperti dilansir Antara.