c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

13 Januari 2022

20:03 WIB

Kampus Diminta Jamin Konversi SKS Kegiatan Kampus Merdeka

Mahasiswa yang mengikuti berbagai program Kampus Merdeka di 2021 masih banyak yang tetap dibebankan tugas-tugas kuliah

Penulis: Wandha Nur Hidayat

Editor: Nofanolo Zagoto

Kampus Diminta Jamin Konversi SKS Kegiatan Kampus Merdeka
Kampus Diminta Jamin Konversi SKS Kegiatan Kampus Merdeka
Sejumlah mahasiswa mengikuti perkuliahan tatap muka di UPN Veteran Jakarta, Jakarta Selatan, Senin (11/10/2021). ANTARAFOTO/Asprilla Dwi Adha

JAKARTA - Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek, Nizam, meminta seluruh pimpinan perguruan tinggi menjamin peluang bagi mahasiswa untuk mengikuti berbagai kegiatan dari Program Kampus Merdeka dengan memberi konversi SKS dari kegiatan itu. 

"Mohon dukungan sekali lagi dari pimpinan perguruan tinggi untuk merelakan adik-adik ini menemukan masa depannya, berikan full 20 SKS (per semester)," ungkap Nizam di acara Anugerah Diktiristek 2021 di Jakarta, Kamis (13/1).

Menurut Nizam, masih banyak mahasiswa yang mengikuti berbagai program Kampus Merdeka di 2021 tetap dibebankan tugas-tugas kuliah. Padahal, mereka memiliki hak melakukan kegiatan di luar program studi selama dua sampai tiga semester.

"Masih harus mengerjakan tugas, masih harus mengambil SKS, masih harus mengerjakan PR, masih harus kuliah, dan sebagainya, sehingga mereka stres. Bukannya mereka mendapat peluang, tetapi justru stres. Ini sangat tidak kita harapkan," ujarnya.

Dia menuturkan, program-program Kampus Merdeka seharusnya menjadi peluang bagi mahasiswa untuk belajar, berinovasi, dan mendapatkan pengalaman yang lebih luas. Termasuk untuk mengalami langsung praktik bekerja lewat Program Magang Bersertifikat.

Pimpinan perguruan tinggi diminta merelakan mahasiswa berkegiatan di luar program studi bahkan di luar kampus selama 2-3 semester dengan tetap memberi 20 SKS untuk tiap semester. Menurut Nizam, berbagai kegiatan itu akan membuka masa depan mahasiswa.

"Jadi kami harapkan di semester ini, kalau mereka akan ikut full 20 SKS, maka relakan 20 SKS. Jangan ditahan sehingga mereka justru tidak optimal," imbuhnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan sudah cukup banyak output dari mahasiswa yang mengikuti program Kampus Merdeka. Contohnya, ada 777 mahasiswa yang menghasilkan sekitar 198 produk yang sudah mulai diekspor setelah mengikuti Program Sekolah Eskpor.

Kemudian, ada yang berhasil mengembangkan aplikasi setelah mengikuti program bimbingan dengan perusahaan teknologi. Lalu juga ada mahasiswa yang berhasil menciptakan panel surya yang mampu menghasilkan energi listrik sebesar 1,8 megawatt.

"Saya tanyakan, apakah Merdeka Belajar bermanfaat bagi kalian. Dia mengatakan, 'Saya belajar selama ini hanya dari buku, sekarang merasakan betul bagaimana tantangan dan praktiknya, apa yang ada di lapangan itu jauh berbeda dari buku'. Banyak sekali kekayaan yang mereka tidak dapat di dalam kelas," jelas dia.

Nizam meminta perguruan tinggi semakin menguatkan kerja sama dengan industri. Karena peluang di tahun ini semakin besar dibanding tahun lalu. Pendanaan melalui Program Matching Fund pun akan dinaikkan menjadi paling sedikit empat kali lipat.

Program-program Kampus Merdeka diklaim sebagai transformasi yang belum pernah dilakukan sebelumnya. Dia juga mengapresiasi seluruh pihak industri yang sudah membuka kerja sama dan memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di tempatnya.

"Kami sedang mendorong betul transformasi dahysat di Tanah Air melalui Program Kampus Merdeka, yang ini sesuatu yang di luar jalur. Jadi out of the box," kata Nizam.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar