17 Juni 2022
15:19 WIB
JAKARTA - PT KAI Commuter bersama Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan serta PT KAI Daop 1 Jakarta, Jumat (17/6) melakukan uji coba operasional hari pertama terhadap Stasiun Matraman, Jakarta Timur. Uji coba ini rencananya akan berlangsung selama satu pekan.
"Stasiun Matraman bisa menjadi kemudahan aksesibilitas pengguna jasa komuter, khususnya Kampung Melayu, Stasiun Senen, Cempaka putih dan sekitarnya," kata Vice President Corporate Secretary PT KAI Commuter, Anne Purba di Jakarta, Jumat.
Anne menambahkan Stasiun Matraman itu melayani perjalanan KRL tujuan Cikarang-Jatinegara-Manggarai-Tanah Abang-Kampung Bandan. Stasiun Matraman berfungsi sebagai selter sekaligus untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan pengguna KRL di Stasiun Manggarai.
"Karena biasanya (pengguna) yang turun di Stasiun Manggarai tidak transit. Jadi, bisa turun di Matraman," ujar Anne.
Anne mengatakan dengan adanya stasiun selter itu diharapkan dapat melayani sekitar 2000 penumpang per hari. "Volume pengguna bukan tujuan utama, karena kami sedang melakukan uji coba," imbuhnya.
Pengecekan Teliti
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan terus melakukan pengecekan dan inspeksi kesiapan operasional Stasiun Matraman di Jakarta Pusat, sebelum digunakan untuk naik dan turun penumpang.
Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jakarta dan Banten Rode Paulus menjelaskan, kegiatan uji coba Stasiun Matraman dilakukan dengan sangat teliti untuk memastikan kesiapannya sebelum dioperasikan.
"Kami tidak ingin gegabah dalam mengoperasikan Stasiun Matraman dan ingin memastikan bahwa fasilitas penunjang di stasiun ini betul-betul siap untuk melayani penumpang,” kata Rode dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Rode bilang, salah satu fasilitas pelayanan yang mendapat perhatian khusus dalam kegiatan pengecekan ini adalah, fasilitas eskalator dan lift yang menghubungkan area concourse dengan peron.
“Semoga dengan pengecekan yang masih terus dilakukan ini, tidak terjadi lagi kendala penumpang sebagaimana yang sempat terjadi di beberapa stasiun lain,” ujarnya.
Rode mengatakan, Stasiun Matraman sendiri merupakan bagian dari Mega Proyek Double-Double Track (DDT) Manggarai – Cikarang. Stasiun Matraman dilengkapi fasilitas lainnya seperti ruang pelayanan barang tertinggal, ruang laktasi, pos kesehatan, mushola, fasilitas untuk pengguna disabilitas serta area parkir yang memadai.
“Stasiun Matraman ini lokasinya sangat strategis, berada diantara Stasiun Transit Manggarai dan Jatinegara, sehingga nantinya kami harapkan dengan kehadiran Stasiun Matraman dapat mempermudah aksesibilitas masyarakat kawasan sekitar,” ujarnya.
Dengan letaknya yang strategis, Rode menyebut Stasiun Matraman berpotensi akan meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas khususnya bagi pengguna KRL yang berada di sekitar wilayah Matraman, Kampung Melayu, Jatinegara dan Manggarai.
Akses menuju Stasiun Matraman terhubung langsung dengan jalan Raya Matraman yang terintegrasi dengan halte bus Transjakarta koridor 5.
“Sebagai stasiun yang baru, tentu saja kami akan lakukan monitoring secara intensif untuk meminimalisir permasalahan yang timbul, akses perpindahan penumpang di dalam stasiun akan selalu menjadi concern kami, untuk itu kami upayakan semua fasilitas dalam Stasiun dapat berfungsi dengan baik dan dapat dipergunakan secara optimal,” tandasnya.