14 Maret 2025
15:53 WIB
Kadin: Tidak Semua Sektor Industri Bisa WFA
Tak semua industri bisa WFA karena ada komitmen yang harus dikerjakan sesuai kesepakatan dengan klien.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi Work From Anywhere. Shutterstock/Perfect Angle Images.
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, tidak semua sektor industri dan usaha dapat menerapkan bekerja dari mana saja/work from anywhere (WFA) saat mudik lebaran 2025.
Sebelumnya, ada imbauan pemerintah kepada perusahaan swasta untuk para pekerja menjelang lebaran guna mendukung kelancaran arus mudik.
“Tidak bisa semua sektor (menerapkan WFA). Kalau pabrik-pabrik (sektor padat karya) itu mesti tenggang rasa karena ada kliennya, tanggung jawabnya dan kapasitasnya sudah terpenuhi,” kata Anindya saat ditemui usai acara Pengukuhan Pengurus Kadin Indonesia Masa Bakti 2024-2029 di Jakarta, Jumat (14/3) dikutip dari Antara.
Namun, dia menilai untuk sektor berbasis layanan dan jasa mungkin bisa menerapkan WFA atau flexible working arrangement (FWA) di periode arus mudik nanti.
“Yang berbasis servis mungkin bisa lebih memadai. Tapi, produktivitas tetap dijaga karena kami kan dunia usaha. Kita sih open saja untuk membantu supaya tidak terlalu macet, kecelakaan (saat arus mudik),” ujar dia.
Baca: Candi Borobudur Siap Sambut Perayaan Waisak 2024
Adapun pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sebelumnya memberikan imbauan kepada perusahaan swasta ikut serta menerapkan WFA kepada para pekerjanya di periode mudik lebaran tahun ini.
Pemerintah juga telah menyepakati penerapan bentuk kerja fleksibel dan dari mana saja tersebut menjelang Lebaran. Termasuk untuk para pekerja di instansi pemerintah menerapkan WFA pada 24-27 Maret 2025.
Lebih lanjut, Anindya mengatakan, Kadin sempat berdiskusi bersama Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi terkait penerapan WFA dan percepatan pemberian tunjangan hari raya keagamaan (THR) kepada pekerja.
“Saya sebetulnya diajak ngomong sama Menteri Perhubungan. Dua titipan yaitu percepatan THR karena orang-orang mau mudik, dan yang kedua adalah work from anywhere karena tanggal 24 (Maret) itu sudah mulai libur dan mudik diminta H-7 lagi. Kita secara umum akan diskusi dengan konstituen kami,” kata Anindya.