20 Juni 2025
15:45 WIB
Jumlah Hewan Kurban Tahun Ini Capai 1,8 Juta Ekor
Jawa Tengah tercatat menjadi provinsi dengan jumlah hewan kurban tertinggi pada tahun 2025, yaitu 525.055 ekor
Editor: Nofanolo Zagoto
Ilustrasi; daging hewan kurban sebelum didistribusikan ke masyarakat. AntaraFoto/Raisan Al Farisi
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mencatat jumlah hewan kurban nasional pada Iduladha 1446 H/2025 mencapai 1.856.962 ekor. Angka tersebut disampaikan berdasarkan data Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) tingkat pusat dan daerah.
"Ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas sosial umat terus tumbuh. Kurban bukan hanya ibadah, tetapi bagian dari penguatan harmoni dan kepedulian sosial," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Abu Rokhmad di Jakarta, sebagaimana dilansir Antara, Jumat (20/6).
Jutaan hewan kurban terdiri atas 627.130 sapi dan kerbau serta 1.229.832 kambing dan domba.
Menurut Abu, tingginya jumlah kurban tahun ini menandakan kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola ibadah kurban semakin baik. Jumlah tersebut juga mencerminkan tingginya semangat berbagi dan kesalehan sosial umat Islam di Indonesia.
Capaian ini juga relevan dengan pencapaian Indeks Kesalehan Sosial, yang saat ini menjadi salah satu indikator efektivitas pembinaan umat oleh Kemenag.
Kemenag sebelumnya telah mencanangkan Asta Protas atau delapan program prioritas, antara lain Layanan Keagamaan Berdampak dan Pemberdayaan Ekonomi Umat.
Program ini, kata dia, menjadi fondasi kehadiran negara dalam memberi literasi keagamaan, sekaligus mendorong masyarakat untuk berbagi melalui kurban.
Semangat gotong royong dan praktik berbagi yang tinggi turut menguatkan posisi Indonesia dalam World Giving Index. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia konsisten berada di peringkat teratas negara paling dermawan.
"Model distribusi hewan kurban saat ini tidak hanya berfokus pada jumlah, tetapi juga jangkauan. Daerah-daerah terpencil dan kelompok rentan menjadi prioritas dalam penyaluran daging kurban," kata dia.
Jawa Tengah (Jateng) tercatat menjadi provinsi dengan jumlah kurban tertinggi, yaitu 525.055 ekor. Proses distribusi dilakukan melalui sinergi antara penyuluh agama, lembaga keagamaan, dan para relawan di berbagai daerah.
Menurut Abu, kurban juga sejalan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan berbasis agama yang kini diarusutamakan Kemenag.
"Kita dorong praktik kurban yang lebih ramah lingkungan dan berorientasi pada manfaat jangka panjang," kata dia.