25 Juli 2024
11:53 WIB
Jokowi Ungkap 3 Tantangan Negara di Asia-Pasifik
Tantangan negara di Asia-Pasifik butuh kerja sama antarnegara di kawasan untuk penanganan segera.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Foto udara tower pemantau Gas Rumah Kaca (GRK) di Stasiun Klimatologi Jambi, Muaro Jambi, Jambi, Kam is (18/7/2024). Antara Foto/Wahdi Septiawan.
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menguraikan tiga tantangan penting yang saat ini membutuhkan penanganan bersama dan segera antarnegara dalam kawasan.
Pertama, terkait perubahan iklim, Presiden Jokowi mengatakan potensi kenaikan permukaan air laut hingga semeter pada 2100 sebagaimana diperkirakan PBB. Potensi itu menjadi ancaman besar bagi kawasan.
“Sehingga perlu penguatan advokasi parlemen untuk memitigasi hal tersebut, dengan adaptasi kebijakan serta peningkatan kerja sama infrastruktur dan lingkungan,” ujar Presiden dalam sambutannya di acara Indonesia-Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) di Jakarta, Kamis (25/7) dikutip dari Antara.
Kedua, terkait ekonomi biru, yang merupakan potensi besar kawasan. Bank Dunia menyebut sektor ini berpotensi menyumbang hingga 10%persen PDB jika dikelola secara berkelanjutan. Jadi, dibutuhkan dorongan dari parlemen untuk peningkatan konektivitas kawasan, serta kolaborasi dalam penegakan hukum dan konservasi sumber daya laut.
Ketiga pengembangan SDM melalui pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara inklusif. Termasuk bagi perempuan dan pemuda, untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi.
"Sehingga butuh penyusunan regulasi dari parlemen untuk mendorong kerja sama people to people, membagi knowledge sharing, membagi waktu experience sharing yang mencakup semua lapisan masyarakat," kata Jokowi.
Presiden mengatakan, pentingnya terus mengembangkan kawasan Pasifik, dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Melalui kemitraan parlemen ini, mari kita perkuat semangat persaudaraan, rasa saling percaya, dan sikap saling menghormati, termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah," lanjut dia.
Jokowi meyakini melalui kolaborasi kuat upaya menjaga stabilitas dan mencapai kemakmuran di kawasan Pasifik dapat dicapai.
Jokowi menambahkan, kerja sama antar-parlemen dapat dimanfaatkan untuk mencari solusi bersama atas berbagai persoalan yang terjadi di kawasan Asia-Pasifik.
Kepala Negara menghargai dan mengapresiasi kemitraan parlemen Indonesia-Pasifik sebagai inisiatif strategis memperkuat kemitraan di Pasifik.
"Kemitraan ini penting untuk dieratkan, apalagi saat ini kita semua menghadapi tantangan-tantangan besar, baik dari sisi ketidakpastian ekonomi, ketegangan geopolitik antar-kekuatan besar, ancaman perubahan iklim, dan berbagai krisis," papar Presiden.