14 Agustus 2023
13:18 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menegaskan, koalisi dalam pemilu presiden dan wakil presiden (Pilpres), adalah urusan partai-partai politik.
Hal itu disampaikan Jokowi saat menjawab pertanyaan tentang langkah Golkar dan Partai Amanat Nasional yang baru saja bergabung bersama Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa untuk mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024 mendatang.
"Ya itu urusannya partai-partai lah. Itu urusannya Golkar, urusannya PAN, urusannya Gerindra, urusannya PKB, urusan partai-partai," ujar Jokowi setelah menyerahkan tanda kehormatan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (14/8) seperti dikutip dari Antara.
Jokowi melanjutkan, tidak ada komunikasi yang dilakukan partai-partai tersebut kepada dirinya menyangkut dukungan pilpres.
"Ndak, ndak, ndak, itu urusan mereka, urusan koalisi, urusan kerja sama itu urusan partai, saya bukan ketua partai," jelas Jokowi.
Presiden juga menyampaikan koalisi partai pendukung pemerintahan tetap berjalan.
"Ya, tetap," kata Jokowi.
Sebelumnya, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) menyatakan berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.
Tanda tangan kerja sama politik serta deklarasi bakal capres Prabowo Subianto dilaksanakan di Museum Naskah Proklamasi di Jakarta Pusat, Minggu (13/8).
Sementara itu, pesaing Prabowo sebagai capres, yakni Anies Baswedan didukung oleh koalisi Partai NasDem, PKS, Partai Demokrat, Partai Ummat, Partai Masyumi. Keempat parpol tersebut lalu tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).
Untuk capres Ganjar Pranowo yang diusung PDIP, kini didukung oleh PSI, Hanura, dan PPP. Namun, koalisi ini terancam, usai PPP menyatakan akan mundur jika Ganjar tak pilih bakal cawapres PPP, Sandiaga S Uno.