05 Juni 2024
13:52 WIB
Jokowi Optimistis Bisa Berkantor Di IKN Mulai Juli 2024
Kawasan pemerintahan, termasuk Kompleks Istana Kepresidenan tinggal menunggu rampungnya pembangunan infrastruktur air baku untuk memasok kebutuhan air di gedung-gedung pemerintah
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri PUPR sekaligus Plt Kepala OIKN Basuki Hadimuljono (depan tiga kiri) menjawab pertanyaan sejumlah wartawan di halaman proyek Istana Negara, IKN, Kalimantan Timur, Rabu (5/6/2024). dok.Biro Pers Setpres
JAKARTA - Presiden Joko Widodo optimistis bisa berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, mulai Juli 2024. Saat ini, pasokan air baku menjadi pekerjaan yang tengah dirampungkan.
"Sangat optimistis untuk kantornya. Ini masih menunggu satu saja (untuk) airnya (siap) bulan Juli," kata Jokowi ketika meninjau pembangunan kompleks Istana Kepresidenan di IKN, sebagaimana rekaman yang diterima di Jakarta, Rabu (5/6).
Jokowi menjelaskan, pasokan air di IKN akan bersumber dari Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, yang telah diresmikan pada Selasa (4/6).
"Tinggal ini menunggu pompa untuk menaikkan air kemudian dialirkan ke bangunan dan rumah-rumah yang ada di Ibu Kota Nusantara," kata Presiden Jokowi.
Mengenai pembangunan Istana Kepresidenan di IKN, Jokowi menyebut sudah sekitar 80% rampung, baik untuk bagian interior maupun eksteriornya. Presiden meyakini, pembangunan Istana Kepresidenan serta infrastruktur lain yang diperlukan untuk Upacara HUT RI pada 17 Agustus mendatang akan selesai tepat waktu.
"Untuk persiapan 17-an sudah hampir final. Nggak ada masalah di lapangan, tadi kita cek satu per satu dari lokasi venue, kemudian tata urutan upacara, semuanya nggak ada masalah. Jadi, pembangunan kira-kira pertengahan Juli yang di sini sudah siap dan akan mulai untuk persiapan 17 Agustus,” kata Presiden.
Sedianya, upacara berlangsung di lapangan Istana Kepresidenan yang berada persis di depan Istana Presiden, berhadapan dengan sumbu kebangsaan serta pemandangan lanskap seluruh kota IKN.
Jokowi pun mengaku sudah merasakan sendiri menginap di rumah dinas Menteri PUPR di IKN pada Selasa (4/6) malam.
"Tadi malam saya nginep-nya di rumah menteri, rumah dinas Menteri PUPR. Ya, pagi tadi sangat indah, kemarin waktu sunset matahari terbenam indah sekali dan, ya, suasana itu yang saya sampaikan. (Saya) tidur nyenyak sekali," kata Presiden Jokowi.
Kementerian PUPR sendiri memastikan pembangunan Istana Negara, lapangan upacara, kawasan istana, dan Kantor Presiden tetap sesuai target serta diharapkan bisa selesai dan dapat dimanfaatkan untuk upacara HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di IKN. Perayaan HUT Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 di IKN, Kalimantan Timur sendiri diyakini menjadi titik awal perpindahan ibu kota negara secara bertahap dari DKI Jakarta ke Nusantara.
Juli Fungsional
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkantor di Ibu Kota Nusantara (IKN) sekitar akhir Juni atau awal Juli mendatang. Basuki yang juga diangkat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Otorita IKN itu merinci Presiden Jokowi mulai berkantor di IKN setelah pasokan air baku tersedia.
"Juni ini air sudah masuk. Sekarang lagi diambil pompanya. Tanggal 7 Juni sampai di Balikpapan, kita instal. Ini tanggal 3 Juni diambil (pompanya), 7 Juni air sampai di Balikpapan, di-instal, mudah-mudahan akhir Juni atau awal Juli," kata Basuki saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis Sumadilaga mengatakan, Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN dapat digunakan secara fungsional pada Juli 2024.
Danis memastikan, setiap bangunan di IKN, termasuk Istana Negara dan Kantor Presiden, sudah tersedia air, listrik, dan internet. Kementerian PUPR sedang menyiapkan air baku dari intake Sepaku, Penajam Paser Utara, Kaltim, yang dipasang dan sudah disiapkan jaringan pipanya dengan dimasukkan ke multiutility tunnel (MUT).
Selain itu, untuk listrik, PLN sudah menyiapkan pasokan listrik yang bersumber dari pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sekitar 50 megawatt. Kemudian dari Telkom, terkait sarana telekomunikasi, yakni internet dimasukkan ke boks MUT, kemudian nantinya akan terhubung ke setiap kavling-kavling bangunan.