29 Januari 2024
13:35 WIB
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Akademi Militer (Akmil) TNI AD beradaptasi dengan perubahan teknologi. Pasalnya, perubahan teknologi kini muncul di setiap saat dan berubah begitu cepat.
Tak hanya perubahan teknologi, lanskap ekonomi global sekarang bergerak berubah. Kemudian lanskap politik global juga sekarang ini bergerak berubah mendisrupsi ke semua negara.
“Oleh sebab itu akademi militer juga sama. Harus mampu dan mau menyesuaikan beradaptasi dengan disrupsi, dengan perubahan teknologi,” ungkap Presiden Jokowi dalam peresmian Graha Utama Akmil di Magelang, Jawa Tengah yang disiarkan virtual, Senin (29/1).
Menurut Jokowi yang diperlukan untuk dipelajari di militer saat ini adalah sains, teknologi, engineering, dan matematika (STEM). Sebab, teknologi yang berkaitan dengan militer terus berkembang.
Dia mencontohkan, seperti kapal dan pesawat besar tanpa awak sekarang sudah sangat biasa. Begitu pun mobil tanpa awak sudah ada dimana-mana
“Drone yang dipersenjatai dengan face recognition bisa mengejar sasaran tepat, akurat. Oleh sebab itu hari ini saya senang bisa bertemu di Akmil Magelang, di Lembah Tidar,” jelas dia.
Jokowi menyebutkan, Lembah Tidar Magelang merupakan kawahnya para prajurit TNI terbaik Angkatan Darat. Sekaligus sebagai tempat menempa mental, intelektual, dan ketangguhan.
Ia menjelaskan pembangunan Graha Utama Akmil seluas 8.068 meter persegi (m2) akan memberikan dorongan kepada semua pihak untuk belajar lebih baik lagi. Karena sarana dan prasarana pendidikan di akademi militer akan semakin lengkap, canggih, dan semakin modern.
Graha Utama ini, kata Jokowi, akan bisa dimanfaatkan sebagai pusat kegiatan akademis dan acara-acara militer.
“Saya harap dengan penambahan fasilitas pendidikan ini, Akmil Magelang akan semakin maju, menghasilkan semakin banyak prajurit yang tangguh dan profesional, yang siap mendedikasikan kemampuan terbaiknya untuk menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa, mewujudkan kemajuan Indonesia,” tegas Jokowi.