18 Desember 2023
10:10 WIB
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta ASEAN dan Jepang bahu membahu menjadi bagian dari solusi untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik.
Retno menyampaikan, hal tersebut disampaikan Jokowi saat memimpin KTT Perayaan 50 tahun ASEAN–Jepang bersama Perdana Menteri Jepang di Tokyo, Jepang, Minggu (17/12).
Dia menjelaskan, ada tiga cara yang disampaikan Jokowi untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik. Pertama, membangun kolaborasi yang inklusif, termasuk implementasi ASEAN Outlook on the Indo Pacific.
"Kedua, penghormatan aturan hukum internasional, termasuk UNCLOS 1982 dan norma-norma kawasan. Ketiga, terus memperkuat sentralitas ASEAN, termasuk dalam penyelesaian isu Myanmar, melalui mekanisme Troika," jelas Retno, dalam press briefing, Minggu (17/12) malam.
Presiden menggarisbawahi tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta demografi penduduk muda yang besar, akan sia-sia apabila stabilitas dan perdamaian tidak terjaga.
Pada KTT Perayaan 50 tahun ASEAN–Jepang itu, Jokowi juga menekankan kemitraan strategis komprehensif ASEAN-Jepang yang disepakati September lalu di Jakarta harus menjadi modalitas untuk terus memperkokoh hubungan.
"Kemitraan ini harus direalisasikan dalam bentuk kerja sama konkret, dan bermanfaat langsung bagi masyarakat, seperti kerja sama pendanaan infrastruktur, transisi energi, transformasi digital, ketahanan pangan dan penguatan rantai pasok," tambah Retno.
Kemitraan ASEAN–Jepang juga ditekankannya harus berorientasi masa depan membangun new generation partnership untuk menjadi jangkar bagi kemakmuran, perdamaian dan stabilitas kawasan.
Selain itu, kata Retno, Jokowi menegaskan fokus kerja sama ke depan juga harus dapat membawa masyarakat ASEAN dan Jepang untuk menuju transformasi era Revolusi Industri 5.0.
"Hal ini akan dapat dicapai, jika kerja sama terfokus pada peningkatan kualitas talenta melalui kerja sama pendidikan, research development serta pengembangan ekonomi digital, termasuk peningkatan mobilitas masyarakat, khususnya agar angkatan kerja ASEAN yang besar dapat mendukung kebutuhan Jepang yang tinggi untuk tenaga kerja profesional yang terampil," ujar Menlu Retno.