c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

14 November 2023

11:20 WIB

Joe Biden Sebut Rumah Sakit Di Gaza Harus Dilindungi

Pasukan Israel kerap menjadikan daerah sekitar rumah sakit di Gaza menjadi sasaran serangan udara besar-besaran. Termasuk serangan di dalam kompleks Rumah Sakit al-Shifa, sejak pekan lalu  

Joe Biden Sebut Rumah Sakit Di Gaza Harus Dilindungi
Joe Biden Sebut Rumah Sakit Di Gaza Harus Dilindungi
Presiden Amerka Serikat Joe Biden di Washington, Amerika Serikat. (1/8/2022). Antara Foto/Jim Watson/Pool via REUTERS

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Senin (13/11) atau Seklasa (14/11) WIB menegaskan, Rumah Sakit al-Shifa di Jalur Gaza “harus dilindungi”. Ia pun berharap ada “tindakan yang tidak begitu mengganggu” dari Israel ketika invasi darat mereka mendekati fasilitas tersebut.

"Seperti yang kita ketahui, saya tidak segan mengungkapkan keprihatinan saya atas apa yang terjadi. Harapan dan ekspektasi saya yakni tindakan yang tidak begitu mengganggu terkait rumah sakit. Kami tetap berhubungan dengan Israel," kata Biden di Kantor Oval, Gedung Putih.

"Jadi saya tetap berharap, rumah sakit harus dilindungi," lanjutnya.
 
Seperti diketahui, saat melakukan invasi ke Gaza, pasukan Israel kerap menjadikan daerah sekitar rumah sakit menjadi sasaran serangan udara besar-besaran. Termasuk serangan di dalam kompleks rumah sakit al-Shifa, sejak pekan lalu.
 
Satu alasan yang selalu diulang-ulang Israel, Hamas memiliki pusat komando bawah tanah yang tersembunyi di bawah rumah sakit tersebut. Sebuah tuduhan yang tegas dibantah oleh kelompok perlawanan Palestina itu.

Hamas bahkan mengecam tuduhan yang dilontarkan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa (EU) Josep Borrell yang mengatakan, kelompok pejuang Palestina itu menggunakan rumah sakit dan warga sipil sebagai "tameng manusia".
 
“Tuduhan Borrell adalah pemutarbalikan fakta dan kedok Eropa agar penjajah (Israel) melakukan lebih banyak kejahatan terhadap anak-anak dan warga sipil yang tidak berdaya,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, Senin.
 
Mereka menyebut tuduhan Borrell tersebut memalukan dan tidak manusiawi. 

“Pernyataan berbahaya ini mengabaikan semua foto, kesaksian, fakta, dan laporan internasional yang mengonfirmasi bahwa tentara pendudukan telah membunuh lebih dari 11.000 korban, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak,” kata Hamas.

Menurut kantor media pemerintah di daerah kantong Palestina, total 22 rumah sakit di Jalur Gaza telah berhenti beroperasi akibat "agresi" Israel.

Berhenti Beroperasi
"Akibat serangan yang sengaja menyerang rumah sakit, khususnya karena ancaman terhadap tenaga medis, total 22 rumah sakit dan 49 pusat kesehatan terpaksa berhenti beroperasi akibat agresi Israel. Selain itu, (pasukan) pendudukan juga menyasar 53 kendaraan ambulans," kata kantor itu.
 
Mereka mengatakan, jumlah warga Palestina yang tewas sudah  mencapai 11.180, termasuk 4.609 anak-anak dan 3.100 perempuan. Sementara, jumlah korban luka-luka mencapai 28.200, dengan 70% di antaranya anak-anak dan perempuan.
 
Sekitar 70 masjid hancur total, 153 lainnya rusak sebagian, dan tiga gereja menjadi sasaran serangan Israel, kata kantor media pemerintah. Mengenai kerugian dalam bidang pertanian, Palestina mengklaim kerugian langsung diperkirakan mencapai US$180 juta (Rp2,82 triliun), dengan lebih dari 25% lahan pertanian hancur, seluas 45 ribu dunam atau sekitar 45 juta meter persegi. Satu dunam sama dengan 1.000 meter persegi.
 
Selain itu, banyak pohon penghasil buah-buahan musnah, dan seluruh sektor peternakan, unggas, dan peternakan ikan juga hancur, kata media tersebut. Mereka juga menyebutkan 92 kantor pemerintahan dan 241 sekolah menjadi sasaran serangan. 

Seperti diketahui, selama 37 hari terakhir, militer Israel telah melancarkan serangan udara, darat dan laut ke Jalur Gaza, sampai menghancurkan lingkungan permukiman dan merenggut banyak sekali korban sipil.

Jalur Evakuasi
Sementara itu Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan menambahkan, Washington ingin "Melihat pasien dilindungi. Kami ingin melihat rumah sakit dilindungi. Kami telah berbicara dengan pemerintah Israel mengenai hal ini dan mereka memiliki pendapat yang sama, yakni tidak ingin melihat baku tembak di rumah sakit,” kata Jake Sullivan.

Menurutnya, selain harus dilindungi, rumah sakit juga harus dapat berjalan efektif sehingga layanan medis dapat diberikan kepada pasien. 

“Terakhir, ketika masyarakat perlu dievakuasi dari rumah sakit satu ke rumah sakit lain untuk menjamin keberlangsungan perawatan, evakuasi rute harus aman," serunya.

Dia menyebutkan pemerintah Israel baru-baru ini telah memberi tahu pihak AS, bahwa ada, dan akan terus ada, rute evakuasi bagi orang-orang yang meninggalkan kompleks rumah sakit tersebut.

Memasuki hari ke-38 agresi Israel di Jalur Gaza, sedikitnya 11.180 warga Palestina, termasuk 7.700 lebih anak dan perempuan, tewas. Sementara itu, lebih dari 28.200 orang lainnya terluka, menurut data terkini otoritas Palestina di wilayah kantong tersebut.

Ribuan bangunan, seperti rumah sakit, masjid dan gereja, juga mengalami kerusakan atau hancur akibat serangan udara dan darat terus-terusan oleh Israel sejak serangan Oktober lalu. Sementara itu, jumlah korban tewas di Israel hampir mencapai 1.200 orang, menurut data resmi. Namun pada Jumat Israel merevisi perkiraan sebelumnya menjadi lebih dari 1.400 korban jiwa.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar