19 Juni 2025
18:03 WIB
Jemaah Haji Waspada Cuaca Ekstrem di Arab Saudi
Cuaca ekstrem berdampak pada kondisi tubuh jemaah sehingga jemaah haji mesti batasi aktivitas di luar penginapan.
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
Petugas haji Indonesia membantu jemaah haji naik ke bus pengantar.
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau jemaah haji untuk menjaga kesehatan fisik mengingat Arab Saudi sedang memasuki puncak musim panas. Kondisi itu membuat suhu udara pada siang hari bisa sangat ekstrem hingga 46°C.
"Ini berpotensi menyebabkan dehidrasi, kelelahan, bahkan gangguan kesehatan serius, terutama bagi jemaah haji lansia dan juga jemaah yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid," ujar Kepala Seksi Media Center Haji (MCH) 2025 Daerah Kerja Makkah, Dodo Murtado, dalam konferensi pers daring Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025, Kamis (19/6).
Oleh karena itu, lanjut dia, jemaah diimbau untuk lebih banyak beraktivitas di dalam hotel. Jemaah bisa melaksanakan salat lima waktu, zikir, hingga membaca Al-Qur’an di kamar atau musala hotel.
Di samping itu, jemaah diimbau untuk tidak memaksakan diri keluar di tengah terik matahari, beristirahat dengan cukup, dan rutin minum air putih tanpa menunggu haus. Selanjutnya, jemaah perlu mengonsumsi makanan bergizi dan menghindari aktivitas fisik yang berat.
Dodo juga meminta jemaah untuk segera melapor kepada petugas kesehatan jika merasa kurang sehat. Mereka dapat ditemui di setiap sektor dan kloter jemaah.
"Menjaga tubuh tetap bugar adalah bagian dari kesempurnaan ibadah haji," tambah Dodo.
Selain itu, dia berkata saat ini penyelenggaraan haji memasuki fase akhir. Sebagian jemaah sedang berada di Makkah menunggu jadwal kepulangan ke Indonesia. Sementara itu, sebagian lainnya secara bertahap diberangkatkan ke Madinah untuk melanjutkan ibadah di kota itu.
Adapun jemaah yang dijadwalkan pulang ke Tanah Air pada Kamis (19/6) mencapai 8.650 orang yang terbagi ke dalam 22 kloter.
"Mari kita tutup dengan semangat menjaga kemabruran haji dengan tetap menjaga fisik, hati, dan akhlak kita hingga pulang ke tanah air dan kembali ke tengah masyarakat," tutup Dodo.
Pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Tanah Suci dibagi dalam dua gelombang. Gelombang I, jemaah mendarat di Madinah, lalu ke Makkah untuk mengikuti puncak haji dan secara bertahap pulang ke Tanah Air melalui Jeddah.
Jemaah haji berangkat gelombang II mendarat di Jeddah, lalu ke Makkah untuk mengikuti puncak haji, dan segera ke Madinah sebelum pulang ke Tanah Air.