c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

06 Juni 2024

13:09 WIB

Jemaah Haji Indonesia Akan Mabit Dengan Skema Murur

PPIH mengatur mabit dengan skema murur jemaah haji di Muzdalifah.

Penulis: Oktarina Paramitha Sandy

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Jemaah Haji Indonesia Akan <em>Mabit</em> Dengan Skema <em>Murur</em></p>
<p>Jemaah Haji Indonesia Akan <em>Mabit</em> Dengan Skema <em>Murur</em></p>

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji membantu jamaah calon haji Indonesia gelombang pertama yang berkur si roda setibanya di hotel, Makkah, Arab Saudi, Minggu (26/5/2024). Antara Foto/Sigid Kurniawan.

JAKARTA - Direktur Layanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Subhan Cholid mengatakan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan menerapkan mabit di Muzdalifah dengan skema murur pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M.

Dia menyebutkan, skema murur menjadi ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jemaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah. 

“Tahun ini kita akan terapkan skema murur untuk mabit (bermalam) di Muzdalifah, kebijakan ini kita terapkan setelah menimbang kondisi spesifik terkait potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah,” papar Subhan dalam keterangan yang diterima, Kamis (6/6).

Subhan menjelaskan, mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah.

Nantinya, saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.

Untuk area yang diperuntukkan bagi jemaah haji Indonesia seluas 82.350m2. Pada 2023, area ini ditempati sekitar 183.000 jemaah haji Indonesia yang terbagi dalam 61 maktab. Sementara ada sekitar 27.000 jemaah haji Indonesia (9 maktab) yang menempati area Mina Jadid, sehingga, setiap jemaah saat itu hanya mendapatkan ruang atau tempat (space) sekitar 0,45m2 di Muzdalifah.

“Tempat di Muzdalifah menjadi semakin sempit dan ini berpotensi kepadatan luar biasa yang jika dibiarkan akan dapat membahayakan jemaah. Sebab itulah kita akan menerapkan skema murur saat mabit di Muzdalifah,” jelas Subhan.

Subhan menambahkan, pergerakan jemaah haji Indonesia 1445 H/2024 M dari Arafah akan dibagi dalam dua skema yaitu murur dan normal. Pergerakan dengan skema murur akan menyasar sekitar 25% dari jumlah jemaah dan petugas haji, totalnya mencapai 55.000 orang. 

Sebagai langkah persiapan, PPIH akan meminta petugas kloter untuk mendata jemaah haji yang akan diikutkan dalam skema murur, sesuai dengan kriteria dan jumlah yang telah ditentukan. Laporan itu dibuat berbasis kloter dan selanjutnya diserahkan kepada petugas Sektor. Data dari sektor akan dihimpun oleh petugas Daker Makkah.

“Skema murur akan berlangsung pada 9 Zulhijjah dari pukul 19.00 – 22.00 waktu Arab Saudi. Jemaah akan bergerak dari Arafah, melewati Muzdalifah, tidak turun, lalu langsung menuju Mina,” imbuh Subhan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar