30 Juni 2023
13:58 WIB
Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Kesehatan Haji (Puskes Haji) mengimbau jemaah haji untuk tidak melakukan lempar jumrah di siang hari.
Pasalnya, suhu siang hari di lokasi lempar jumrah di Mina, Arab Saudi, bisa mencapai 46 derajat celsius sehingga, risiko terkena heatstroke pun tinggi.
"Untuk terhindar dari risiko heatstroke, jemaah haji saya imbau jangan mengejar waktu afdal lempar jumrah yaitu siang hari,” pesan Kepala Puskes Haji, Liliek Marhaendro Susilo, melalui siaran pers, Jumat (30/6).
Liliek juga kembali mengingatkan jemaah untuk menggunakan alat pelindung diri ketika beraktivitas di siang hari.
Misalnya, payung, topi, dan kacamata hitam. Lalu, jemaah diminta sering minum air dan konsumsi oralit satu kali sehari.
Selain itu, Liliek menambahkan, mengingat aktivitas fisik di Mina, jemaah haji pasti berada di level kelelahan yang kritis. Terlebih sebelumnya, mereka melakukan wukuf di Arafah dan menginap di Muzdalifah.
Untuk itu, pos kesehatan (poskes) Mina pun dioperasikan mulai tanggal 9 Zulhijah atau 27 Juni Waktu Arab Saudi (WAS). Poskes ini dilengkapi dengan empat dokter umum, 14 dokter spesialis, satu dokter gigi, 37 perawat, lima tenaga farmasi, 13 tenaga kesehatan lainnya, dan 41 tenaga pendukung kesehatan.
Kasie Kesehatan Daerah Kerja Madinah, Tafsin Alfarizi mengatakan, hingga 29 Juni Poskes Mina sudah melayani 243 jemaah. Sebanyak 30 jemaah di antaranya dirujuk ke RS Mina Alwadi, RS Mina Al Jaysir, dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Adapun tiga penyakit yang paling banyak ditangani adalah heatstroke (51 kasus), Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) (24 kasus), dan kelelahan (23 kasus).
"Untuk penanganan heatstroke yang merupakan kasus terbanyak yaitu dengan normalisasi suhu tubuh dengan kompres handuk dingin," ujar Alfarizi.
Selain itu, jemaah dengan heatstroke juga mendapat perawatan rehidrasi melalui pemberian cairan infus.