25 Mei 2023
08:41 WIB
JAKARTA - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menyatakan siap menjaga ketertiban umum untuk menyukseskan gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN 2023 di Jakarta. Termasuk menertibkan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
"Kalau Satpol PP perannya dari sisi ketenteraman dan ketertiban umum," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) DKI Jakarta Arifin di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu (25/5)
Namun, kata dia, cakupan ketertiban umum yang dimaksud cukup luas.
"Misalnya berkaitan dengan bagaimana jalur (yang dilewati para delegasi) bisa tertib dan lancar, tidak ada pelanggaran dari sisi PPKS-nya," tuturnya.
Sekadar informasi, yang dimaksud dengan Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) adalah seseorang, keluarga atau kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau mengalami gangguan, tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
Oleh karena itu, tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidupnya (jasmani, rohani dan sosial) secara memadai dan wajar.
Dia melanjutkan, pihaknya ingin menunjukkan kepada para delegasi ASEAN, bahwa Jakarta merupakan kota berkualitas dari sisi lingkungan dan peradaban masyarakatnya.
"Jadi kalau, misalnya, ada manusia silver di setiap persimpangan, ada badut di jalanan yang mungkin bisa mengganggu lalu lintas, termasuk juga mengganggu keselamatan diri sendiri, itulah peran kita di sana, tugas kami menertibkan," kata Arifin.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan lembaga terkait, sejauh ini telah melakukan berbagai persiapan untuk mematangkan dan memastikan rangkaian KTT ASEAN 2023 berjalan lancar.
"Ada beberapa hal yang dibahas, di antaranya rute lalu lintas dari hotel para delegasi di ruas Jalan Sudirman, Thamrin dan Gatot Subroto menuju lokasi," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai melakukan rapat koordinasi dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cecep Herawan bersama jajaran di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (23/5).
Kemudian, Pemprov DKI Jakarta berencana mengerahkan anak-anak sekolah untuk memeriahkan acara dan menyambut kedatangan para delegasi di Jakarta.
Pemprov DKI juga melakukan berbagai kesiapan penyelenggaraan rangkaian KTT ASEAN di Jakarta. Seperti gotong-royong, kerja sama lintas sektoral meliputi perbaikan jalan, penerangan lampu jalan yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga dan pengaturan lalu lintas dilakukan oleh Dinas Perhubungan.
Lalu Dinas Kesehatan menyiapkan dokter yang diperlukan di lokasi penginapan dan Dinas Pendidikan menyiapkan anak-anak sekolah untuk menyambut para rombongan delegasi berbagai negara.
Sosialisasi Ke Masyarakat
Untuk diketahui, agenda ASEAN Foreign Minister Meeting (AMM)/Post Ministerial Meetings (PMC) akan berlangsung pada 13 dan 14 Juli. Sedangkan KTT ASEAN pada 5-7 September 2023.
”Setiap gedung perkantoran di Jakarta juga bisa menyemarakkan dengan memasang umbul-umbul atau spanduk, sehingga kemeriahan itu kita hadirkan bersama-sama,” ujar Heru.
Tak sampai di situ, Pemprov DKI Jakarta juga berencana menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home /WFH) untuk menyukseskan hajatan tersebut.
Wacana WFH pada saat KTT ASEAN itu akan dibahas lebih lanjut dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dan Panglima Kodam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Mohamad Hasan.
Sementara itu, Sekjen Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Cecep Herawan memaparkan, sebanyak 36 negara dan berbagai organisasi internasional akan menghadiri AMM/PMC. Sedangkan pada penyelenggaraan KTT ASEAN Plus, akan dihadiri 26 negara dan organisasi internasional.
Oleh karena itu, kata Cecep dibutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak untuk menyukseskan acara bertaraf internasional tersebut.
"Ini adalah perhelatan yang besar karena negara mitra utama pun akan hadir. Sehingga, butuh sinergi yang erat dengan Pemprov DKI bagaimana kita bisa bersama-sama menyukseskan rangkaian acara ini," kata Cecep.
Cecep berharap, masyarakat dapat tersosialisasi dengan baik dan mendukung rangkaian acara KTT ASEAN.
"Kami tadi sepakat, Insyaallah dari bulan Juli, syukur-syukur bulan Juni sudah bisa dimasifkan kegiatan sosialisasi di tengah-tengah masyarakat yang akan kita lakukan secara bersama-sama dan serentak. Dengan demikian, ada rasa kepemilikan yang utuh dari masyarakat terhadap kegiatan ataupun rangkaian pertemuan ASEAN di DKI Jakarta," ujar Cecep.