17 April 2025
15:43 WIB
Januari-April 2025, KLH Catat Penurunan Titik Panas
Titik panas di 2025 menurut BMKG turun sebesar 80,225 dibanding periode sama 2024.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Ilustrasi karhutla.
JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) sudah mendeteksi 142 titik panas atau hotspot sampai pertengahan April 2025. Jumlah itu turun 80,22% dibandingkan periode sama tahun lalu.
"Indonesia memasuki musim kemarau, berdasarkan data satelit Terra Aqua NASA terdapat 142 titik panas, dengan confident di level high. Berdasarkan data lapangan terdapat 97 kejadian karhutla," kata Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq dalam rapat teknis koordinasi bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan pemerintah daerah di Jakarta, Kamis (17/4).
Baca: BMKG Sebut Suhu Panas di Indonesia Bukan Heat Wave
Wilayah yang sejauh ini tercatat mengalami kebakaran lahan termasuk di Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.
Dalam kesempatan itu dia mengingatkan pentingnya melakukan pencegahan kebakaran lahan, termasuk yang perlu dilakukan oleh para pengelola kawasan perkebunan sawit.
Pencegahan dan antisipasi diperlukan mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan sejumlah wilayah Indonesia saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Secara khusus KLH/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) fokus kepada wilayah yang rentan mengalami kebakaran lahan. Termasuk Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan sejumlah wilayah di Sulawesi dan Papua.
Tidak hanya rapat teknis, KLH juga berencana melakukan konsolidasi di lapangan bersama dengan pemangku kawasan termasuk pengusaha perkebunan sawit serta pemerintah daerah.