c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

13 Mei 2024

16:48 WIB

Jakarta Punya Pengolah Sampah Jadi RDF Terbesar

Pengolah sampah jadi RDF di Rorotan, Jakarta Utara diklaim PJ Gubernur Jakarta fasilitas terbesar di dunia.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Jakarta Punya Pengolah Sampah Jadi RDF Terbesar</p>
<p>Jakarta Punya Pengolah Sampah Jadi RDF Terbesar</p>

Fasilitas pengolahan sampah Landfill Mining dan RDF Plant di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (10/10/2022). T ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah.

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono menyebutkan, fasilitas untuk memproduksi sampah menjadi bahan bakar alternatif (Refuse Derived Fuel/RDF) Plant di Rorotan, Jakarta Utara, merupakan salah satu pembangunan RDF terbesar di dunia.

Hal tersebut dikatakan Heru saat melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) RDF Plant di Rorotan, Jakarta Utara, bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto. Beserta, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono pada Senin (13/5).

"Fasilitas ini akan menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Ini adalah bagian terkecil dari salah satu upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mengendalikan masalah sampah," kata Heru dikutip dari Antara.

Heru menyebutkan, kapasitas pada fasilitas RDF Plant di Rorotan ini mampu mengolah 2.500 ton sampah per hari. Serta menghasilkan produk berupa RDF atau bahan bakar alternatif sebanyak 875 ton per hari.

RDF Plant Jakarta ini dibangun di atas tanah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta seluas 7,87 hektare (ha). Yakni, di Kelurahan Rorotan, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Anggaran untuk membangun fasilitas ini sebesar Rp1,28 triliun lebih dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemprov DKI Jakarta Tahun 2024.

Menurut Heru, Jakarta harus memprioritaskan pengelolaan sampah dalam kota. Agar, beban Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang semakin berkurang.

Fasilitas RDF Plant Jakarta ini ditargetkan selesai akhir 2024 dan bisa beroperasi pada 2025 untuk menopang pengelolaan sampah dari hulu ke hilir di dalam Kota Jakarta.

"Salah satunya adalah RDF. Banyak teknologi lainnya yang bisa juga diterapkan di DKI Jakarta, tetapi sebisa mungkin Pemprov DKI menghindari 'tipping fee'," ujar Heru.

Dia menjelaskan, pembangunan RDF Plant di Rorotan ini menjadi salah satu upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global yang berkelanjutan. Karena itu, Jakarta harus mengelola sampah seperti negara maju, salah satunya memprioritaskan pembangunan pengolahan sampah dalam kota.

"Saya punya pemikiran yang salah satunya adalah kita harus berani membangun tempat pembuangan sampah akhir seperti Bantargebang. Kita punya ide di wilayah sisi utara di laut, bisa menjorok lima kilometer di daratan," lanjut dia.

Nantinya, sampah itu bisa diolah dengan teknologi tinggi di area tersebut. "Tentunya, kita perlu mengkaji itu bersama para ahli dan akademisi," kata Heru.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar