c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

19 Mei 2022

13:37 WIB

Intervensi Gizi Bentuk SDM Berkualitas

Intervensi gizi beri kontribusi penurunan kekerdilan anak dan keturunannya kelak.

Editor: Leo Wisnu Susapto

Intervensi Gizi Bentuk SDM Berkualitas
Intervensi Gizi Bentuk SDM Berkualitas
Ilustrasi Makanan Bergizi dan Menu Sehat. Ist

JAKARTA – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan, intervensi gizi secara spesifik pada keluarga, dapat mendorong terwujudnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

"Intervensi gizi spesifik pada ibu hamil, ibu menyusui dan anak usia 0-24 bulan, berkontribusi 30% penurunan kekerdilan,” urai Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN, Nopian Andusti dalam keterangan tertulis, Kamis (19/5) seperti dikutip dari Antara.

Begitu juga akan pelayanan kesehatan sebagai kegiatan prioritas untuk mendukung meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing, lanjut dia.

Nopian menuturkan kekerdilan pada anak (stunting) dapat bersifat permanen. Jika setelah masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) tidak mendapatkan koreksi atau intervensi kesehatan yang memadai.

Apabila anak mengalami kekerdilan, akan menyebabkan siklus antar-generasi berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak yang tidak baik. Sebab, anak perempuan yang pendek pada usia dini, akan tetap pendek hingga usia dewasa dan berisiko melahirkan bayi dalam kondisi yang mengalami kekerdilan pula.

Menurut Nopian, promosi dan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) mengenai pengasuhan 1.000 HPK dapat menjadi sebuah kegiatan yang mendukung intervensi. Yakni, dengan menargetkan pasangan usia subur (PUS) yang sedang hamil dan keluarga balita di bawah dua tahun (baduta) yang terpapar 1.000 HPK.

“BKKBN mendukung hal tersebut dengan melakukan pemberdayaan keluarga, yakni dengan penguatan intervensi sensitif melalui kelompok kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB),” sambung Nopian.

Ketua TP-PKK DKI Jakarta, Fery Farhati menyarankan pemerintah di Provinsi DKI Jakarta untuk terus mempromosikan “Gerakan Bagimu” dengan makna membahagiakan anak dari gizi yang cukup dan stimulasi anak.

Selain gizi, perkembangan yang baik membutuhkan kehangatan, kasih sayang, belaian, pelukan, dan kesempatan agar dapat berkembang secara maksimal.

Ferry paparkan, TP-PKK DKI Jakarta berupaya meningkatkan kesadaran keluarga terkait kekerdilan lewat "Gerakan Bersama, Bagimu Menuju Jakarta Bebas Stunting". Kegiatan ini untuk mendorong ketahanan pangan dengan adanya kelas berkebun yang sudah berjalan selama dua tahun.

Kegiatan lainnya adalah memberikan edukasi dalam mengolah makanan sehat untuk anak-anak yang diolah dari hasil berkebun. Jadi, keluarga dapat membuka akses makanan yang bergizi untuk setiap anak.

Selain gerakan tersebut, Ferry sampaikan, telah melakukan edukasi P2K dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga. Termasuk, memberikan sosialisasi pencegahan kekerdilan pada calon pengantin, penyuluhan penyusunan menu pangan yang menyentuh anak- anak remaja melalui "Gerakan Remaja Sadar Stunting Itu Keren".

“Kita juga harus memaksimalkan peran posyandu sebagai pencegahan stunting. Posyandu memiliki peran besar dalam mempromosikan dan menyebarkan KIE tentang pentingnya 1.000 HPK serta pos terdepan dalam memantau kesehatan ibu dan anak,” sambung Ferry.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar