c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

25 April 2024

13:13 WIB

Indonesia Sumbang 10% TBC Dunia

Indonesia sumbang TBC dunia karena temuan warga yang menderita meningkat dan akan berdampak positif pada pengobatan pasien. 

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Indonesia Sumbang 10% TBC Dunia</p>
<p>Indonesia Sumbang 10% TBC Dunia</p>

Petugas medis memperlihatkan hasil rontgen paru-paru warga terindikasi TBC saat pemeriksaan di SDN Duren Tiga 01, Jakarta, Selasa (19/12/2023). Antara Foto/Rina Nur Anggraini.

JAKARTA - Anggota Tim Kerja Tuberkulosis (TBC) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Galuh Budhi Leksono mengatakan, Indonesia menyumbang 10% kasus TBC dunia dengan estimasi 1,06 juta kasus TBC. Hal ini berdasarkan data Global TB Report 2023 yang dikeluarkan World Health Organization (WHO).

Data itu menempatkan Indonesia pada peringkat kedua negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia. Lebih rendah dari India yang menyumbang 27% kasus TBC dunia. Lalu, lebih tinggi dari China di peringkat tiga yang menyumbang 7,1% kasus TBC dunia.

Meski begitu, Galuh menilai penemuan kasus TBC sudah cukup baik dalam tiga tahun terakhir. Tercatat, penemuan kasus TBC pada 2021 mencapai 443.235 kasus. Angka ini meningkat menjadi 724.309 kasus pada 2022 dan 821.000 kasus pada 2023.

"Ini progres yang baik. Harapannya tahun ini dan juga ke depan kita bisa lebih mendorong untuk cakupan ini lebih kita tingkatkan lagi," ujar Galuh dalam webinar "Membangun Indonesia Emas Lindungi Anak dan Remaja dari TBC", Kamis (25/4).

Dia tak menampik masih ada beberapa hal yang memprihatinkan terkait penanganan TBC. Salah satunya, angka keberhasilan pengobatan TBC yang naik tipis dalam tiga tahun terakhir.

Terdata, pada 2021 dan 2022 angka keberhasilan pengobatan TBC mencapai 86%. Angka itu naik menjadi 87% pada 2023.

Selain itu, cakupan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) pun masih rendah. Pada 2021, cakupan TPT hanya mencapai 0,3%. Angka itu meningkat menjadi 1,3% pada 2022 dan 2,6% pada 2023.

"Ini masih sangat jauh dari harapan kita. Target kita tahun 2023 itu sekitar 68%," tambah Galuh.

Menangani kendala itu, Galuh mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa upaya. Di antaranya, mengedukasi tenaga kesehatan terkait pentingnya TPT, meningkatkan akses ke layanan diagnosis TBC, dan mengoptimalkan skrining terutama pada populasi risiko tinggi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar