27 November 2021
10:32 WIB
Penulis: Seruni Rara Jingga
Editor: Leo Wisnu Susapto
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, Indonesia siap memfasilitasi dialog antarulama menyusul krisis yang terjadi di Afghanistan. Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi pada Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Eropa (ASEM) ke-13 secara virtual, Jumat (26/11).
Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi mengatakan, pernyataan tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan isu Afghanistan yang kini dikuasai rezim Taliban.
“Indonesia siap memfasilitasi dialog antara ulama, termasuk ulama Afghanistan,” ujar Retno saat menyampaikan keterangan pers secara virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (26/11) malam.
Retno mengatakan, Indonesia sebelumnya pernah memfasilitasi agenda kegiatan yang mengumpulkan para ulama dari beberapa negara.
Pada 2018, Indonesia pernah menjadi tuan rumah pertemuan Trilateral Ulama’s Meeting yang mengumpulkan ulama-ulama dari Afghanistan, Pakistan, dan Indonesia. Pertemuan ulama saat itu ditujukan untuk mendukung proses perdamaian.
Presiden, ujar Retno, juga menekankan pentingnya kerja sama antara ulama, mengingat ulama memiliki peran dan kedudukan penting di masyarakat.
Selain menyoroti pentingnya peran ulama, Indonesia juga menyinggung terkait isu pemberdayaan perempuan. Indonesia ingin berkontribusi agar janji Taliban mengenai penghormatan hak-hak perempuan dapat dipenuhi di Afghanistan.
Di antaranya, dengan memanfaatkan Indonesia-Afghanistan Women Solidarity Network untuk kerja sama pemberdayaan perempuan. Indonesia juga siap memberikan beasiswa pendidikan bagi para perempuan Afghanistan.
"Intinya, presiden menyampaikan kesiapan Indonesia untuk melanjutkan komunikasi dengan berbagai pihak untuk isu Afghanistan dan terus memberikan komitmen untuk membantu rakyat Afghanistan," ujar Retno.
Pada pertemuan tersebut, Indonesia juga mendorong negara-negara mitra ASEM untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Afghanistan.