Ilustrasi penderita kusta. Shutterstock/NikomMaelao Production
JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan Indonesia menempati peringkat ketiga negara dengan kasus kusta baru terbanyak di dunia.
Berdasarkan data tahun 2023, kasus kusta baru di Indonesia mencapai 14.376. Angka ini hanya kalah dari kasus kusta baru di India sebanyak 107.851 kasus, dan kasus kusta baru di Brazil sebanyak 22.773 kasus.
"Ini menunjukkan bahwa Indonesia merupakan daerah yang tinggi kasus kustanya," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes, Ina Agustina, dalam media briefing daring, Jumat (4/7).
Dia melanjutkan, berdasarkan standar World Health Organization (WHO) Indonesia baru memiliki enam kabupaten/kota eliminasi malaria. Ini adalah kabupaten/kota yang tidak memiliki kasus kusta anak dalam lima tahun terakhir dan kasus kusta dewasa dalam tiga tahun terakhir.
Menurut Ina, mayoritas kabupaten/kota di Indonesia sebenarnya sudah tidak memiliki kasus kusta dewasa. Namun, sebagian besar wilayah masih memiliki kasus kusta anak.
Berdasarkan data Kemenkes, per 31 Mei 2025 kasus kusta anak mencapai 484 kasus atau 13% dari total kasus baru kusta. Sementara pada 2024, kasus kusta anak mencapai 1.420 kasus atau 9,6% dari total kasus kusta.
"Angka ini masih terus bergerak mengingat masih banyak delay reporting, masih banyak juga daerah yang belum melaporkan," tambah Ina.
Dia juga mengingatkan, penanganan kusta sudah masuk ke dalam program nasional pemerintah. Artinya, pemeriksaan dan pengobatan kusta dapat diakses secara gratis di puskesmas.
Oleh karena itu, masyarakat yang mengalami gejala kusta diimbau untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat. Gejala ini berupa munculnya bercak putih atau merah pada kulit yang disertai mati rasa. Selain itu, kelompok berisiko seperti orang yang tinggal serumah dengan pendeita kusta juga diimbau memeriksakan diri.
"Jangan ragu-ragu untuk berobat maupun untuk memeriksakan diri," pesan Ina.