c

Selamat

Senin, 17 November 2025

NASIONAL

26 Juli 2024

13:42 WIB

Indonesia Minta China Turut Jaga Stabilitas Indo-Pasifik

China jaga stabilitas Indo-Pasifik serta kemakmuran negara-negara di kawasan tersebut. 

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>Indonesia Minta China Turut Jaga Stabilitas Indo-Pasifik</p>
<p>Indonesia Minta China Turut Jaga Stabilitas Indo-Pasifik</p>

Menteri Luar Negeri  RI, Retno Marsudi dan delegasi Indonesia dalam pertemuan ASEAN-RRT Post-Ministerial Conference (PMC) di Vientiane, Laos, Jumat (26/7).

JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi meminta China ikut serta menjaga perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di kawasan Indo-Pasifik.

“ASEAN telah menjadi kontributor positif terhadap perdamaian, stabilitas kawasan, dan kemakmuran bersama. Karena itu, saya mengajak China untuk terus mendukung sentralitas ASEAN serta mendukung berbagai mekanisme ASEAN,” papar Retno dikutip dari Antara di Jakarta, Jumat (26/7). 

Pernyataan itu juga disampaikan Menlu Retno dalam Pertemuan ASEAN-China Post-Ministerial Conference (PMC) di Vientiane, Laos, pada hari yang sama.

Dalam pertemuan yang diikuti Menlu China Wang Yi, Menlu Retno menyampaikan apresiasi kepada Beijing yang menjadikan Bandung Spirit sebagai rujukan untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan. 

Menurut dia, semangat solidaritas yang disuarakan sejak Konferensi Asia Afrika 1955 itu diperlukan. Terutama, ketika situasi dunia sedang “terbelah” seperti saat ini.

“Rasa curiga dan saling tidak percaya adalah faktor utama yang membuat upaya membangun saling pemahaman jadi sulit dilakukan. Karena itu, komitmen kita bersama untuk mempertahankan dialog untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan sangatlah penting,” ungkap Retno. 

Lebih lanjut, Menlu Retno juga menyoroti isu di Laut China Selatan yang terus menjadi batu sandungan dalam hubungan ASEAN-China. 

Para Menlu ASEAN menggarisbawahi pentingnya mengimplementasikan Declaration of Conduct (DoC) dan segera menyelesaikan negosiasi Code of Conduct (CoC) sebagai pedoman tata perilaku di perairan strategis itu. 

“Posisi Indonesia konsisten, yakni segala klaim, harus diselesaikan secara damai melalui dialog langsung antara pihak yang berkepentingan,” imbuh Retno. 

Selanjutnya, ia memaparkan bahwa kemitraan ASEAN-China terus tumbuh dan saling memberi manfaat selama lebih dari tiga dekade. 

Tahun lalu, angka perdagangan ASEAN-China mencapai hampir 20% dari total perdagangan ASEAN dan sepertiga dari total investasi yang masuk ke Asia Tenggara. 

Menlu Retno juga mengutip “Laporan Survei Asia Tenggara” dari ISEAS Yusof Ishak tahun 2024, yang menyatakan persepsi masyarakat Asia Tenggara terhadap China sebagai mitra ekonomi paling berpengaruh. Juga sebagai kekuatan politik yang strategis di kawasan. 

Tahun lalu, China telah menyampaikan dukungannya pada Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP), termasuk melalui komitmen 25 proyek konkret senilai US$28,75 miliar (sekitar Rp468,5 triliun) yang diumumkan pada ASEAN Indo-Pacific Forum di bawah keketuaan Indonesia.

“ASEAN siap terus bekerja sama dengan China untuk memastikan realisasi seluruh proyek konkret tersebut, dan mengembangkan berbagai kolaborasi lainnya di empat pilar prioritas AOIP,” ujar Retno.

Pertemuan ASEAN-China PMC mengadopsi pernyataan bersama peningkatan kerja sama aksi ranjau kemanusiaan (Humanitarian Mine Action).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar