c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

01 Oktober 2021

20:46 WIB

Indonesia Kekurangan Pelaut

Kurangnya pelaut-pelaut Indonesia bertolak belakang dengan jumlah kapal-kapal sipil yang setiap hari beroperasi di perairan negeri ini.

Editor: Rikando Somba

Indonesia Kekurangan Pelaut
Indonesia Kekurangan Pelaut
Ilustrasi taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) sedang mengukur tinggi benda angkasa menggunakan "sextant". ANTARAFOTO/Muhammad Adimaja

JAKARTA – Indonesia kekurangan pelaut. Akibatnya adalah terjadinya dominasi pelaut asing pada pos di kapal-kapal sipil, seperti kapal niaga, kapal tanker, kapal tongkang dan lainnya. Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakannya, Jumat (1/10). Oleh karena itu, dirinya mendukung upaya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) pelaut.

"Ini semua saya lihat masih minim kebutuhan personel kapal-kapal tersebut. Banyak di dominasi oleh pelaut dari luar (asing). Padahal di Indonesia banyak sekali sekolah pelayaran. Ini perlu dievaluasi bersama," tutur Laksamana Yudo Margono, usai Peresmian Renovasi Gedung Laut Koral, di Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya (Aman Jaya), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat.

Dia mengatakan, TNI AL melalui Yayasan Nala mendorong peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang berpotensi menjadi pelaut andal, seperti di Akademi Maritim ini.

Mantan Pangkogabwilhan ini menambahkan, kurangnya pelaut-pelaut Indonesia bertolak belakang dengan jumlah kapal-kapal sipil yang setiap hari beroperasi di perairan negeri ini. Karenanya, keberadaan lembaga pendidikan yang berorientasi maritim dan bertujuan mencetak pelaut andal harus mendapat dukungan lantaran tidak mudah menciptakan pelaut andal.

"Di Selat Malaka saja, jumlah kapal yang melintas per harinya mencapai 600 sampai 700 kapal. Belum yang melintas di ALKI I, ALKI II, ALKI III. Artinya negara kita ini menjadi lintasan kapal-kapal," ujar Yudo seraya mengungkapkan harapan, kapal-kapal yang melintas itu diawaki pelaut-pelaut dalam negeri.

Soal keamanan laut, Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistiyanto pada kesempatan berbeda, menegaskan kepada seluruh jajaran Polair Polda Bali agar tidak main-main dan tidak menyalahgunakan wewenang dalam memberantas kejahatan di wilayah laut  Bali.

"Saya berharap jangan ada yang main-main apalagi sampai menyalahgunakan wewenang seperti membantu di belakang terhadap kejahatan tersebut," kata Kabaharkam Polri Komjen Pol Arief Sulistiyanto dalam kunjungannya memantau vaksinasi di Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat.

Ia mengingatkan jajaran Polair, bahwa mereka memiliki tugas yang berat dan rentan terjadi gangguan kamtibmas seperti penyelundupan dan kejahatan lainnya. Dia menegaskan, seluruh jajaran Polair jangan sampai ada yang membantu kejahatan itu.

 "Karena tanggung jawab jajaran Polair dalam tugasnya sangat berat, dimana dalam perairan sangat rentan terjadi gangguan Kamtibmas seperti penyelundupan dan kejahatan lainnya. Jadi jangan ada yang main-main apalagi sampai menyalahgunakan wewenang," ucapnya.

Dikutip dari Antara, Arif menekankan agar seluruh jajaran harus mampu melindungi dan menciptakan Kamtibmas yang aman dan kondusif, sehingga masyarakat bisa beraktivitas dengan baik nyaman dan merasa dilindungi oleh keberadaan Polri.

 "Saya tegaskan dari seluruh arahan saya agar diatensi dan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, agar Bali bisa aman dan nyaman, serta cepat terbebas dari pandemi covid-19, karena Bali merupakan salah satu tujuan wisata internasional dan bahkan banyak kegiatan bertaraf internasional dilaksanakan di Pulau Bali," ujar Komjen Pol Arief.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar