c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

NASIONAL

20 September 2022

11:47 WIB

Indonesia Belum Segera Umumkan Bebas Dari Pandemi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan warga tetap waspada. Di berbagai belahan dunia, juga ada negara alami peningkatan penyebaran corona.

Editor: Rikando Somba

Indonesia Belum Segera Umumkan Bebas Dari Pandemi
Indonesia Belum Segera Umumkan Bebas Dari Pandemi
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Maruf Amin berdiskusi dengan kepala daerah di Istana Negara, Jakarta, Senin (12/9/2022). ANTARA FOTO/Biro Pers Setpres/Kris

JAKARTA – Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa akhir pandemi covid-19 sudah "di depan mata". Dia menyatakan, dari banyak perimeter dilihat bahwa kini kondisi dan bahwa dunia sudah jauh lebih baik. Nada optimisme sama juga dikemukakan banyak pimpinan negara, termasuk Presiden AS Joe Biden soal pandemi yang segera berlalu.

Namun, buat Indonesia tak bisa dibilang bahwa pandemi sudah segera usai. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan bahwa pemerintah tidak tergesa-gesa untuk menyatakan bahwa wabah corona sudah berakhir di Indonesia.

"Kalau untuk Indonesia saya kira, kita harus hati-hati, tetap harus waspada, tidak harus tergesa-gesa. Tidak usah segera menyatakan bahwa pandemi sudah selesai," kata Presiden Jokowi di Pintu Gerbang Gabus, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/9).

Jokowi, sebaliknya menyerukan agar warga Indonesia tetap waspada. Apalagi saat ini, katanya, masih ada beberapa negara yang kasus harian positif covid-19 masih tinggi. 

"Saya kira hati-hati, ada di satu, dua negara yang covid-nya mulai bangkit, naik, hati-hati, kehati-hatian yang harus diterapkan," tegas Presiden.

Di AS, meski Presiden Joe Biden dalam satu wawancara di Program "60 Minutes" CBS menyatakan bahwa pandemi covid-19 sudah berakhir. Meski demikian, Biden mengakui bahwa AS masih memiliki masalah dengan virus SARS-CoV-2 yang terus bermutasi tersebut.

"Pandemi ini kan terjadi di seluruh dunia, dan yang bisa memberikan 'statement' menyatakan pandemi selesai itu adalah WHO," ungkap Presiden.


Di sisi lain, pemerintah AS tetap memperpanjang status darurat kesehatan masyarakat akibat covid-19 yang telah berlaku sejak Januari 2020 hingga 13 Oktober. Di sana, lebih dari satu juta orang AS meninggal karena wabah ini. 

Bahkan data dari Universitas Johns Hopkins menunjukkan rata-rata kematian dalam tujuh hari terakhir mencapai lebih dari 400 orang. Meski demikian, sekitar 65% dari total populasi AS disebut telah divaksinasi lengkap.

Di tanah air, Satuan Tugas (Satgas) melaporkan bahwa kini jumlah warga Indonesia yang telah menerima dosis ketiga atau penguat mencapai 62,68 juta jiwa hingga 19 September 2022, pukul 12.00 WIB.

Masih Menyebar
Sampai Senin sore, Satgas mencatat jumlah penduduk yang telah mendapat suntikan dosis ketiga vaksin bertambah 94.159 orang, sehingga mencapai total 62.684.925 orang. Total warga yang sudah menerima vaksinasi penguat adalah 26,72% dari total warga yang menjadi sasaran vaksinasi covid-19, sebanyak 234.666.020 orang.

Kini, untuk vaksinasi keempat, yang saat ini masih menargetkan tenaga kesehatan, terjadi penambahan 4.676 orang. Total 554.430 orang sudah menjalani vaksinasi keempat. Ketua Satgas Penanganan Covid-19 dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB-IDI) Erlina Burhan dikutip dari Antara, mengatakan vaksinasi menjadi salah satu hal penting untuk mengakhiri pandemi.

Penyebaran corona sendiri masih menjadi ancaman. Di Sulawesi Utara, akumulasi kasus positif terpapar corona pada bulan September telah melampaui bulan Agustus yang sebanyak 584 orang. Hingga tanggal 17 September, akumulasi kasus di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut telah mencapai sebanyak 656 orang.

"Kenaikan kasus secara fluktuatif ini bukan karena surveilans aktif, tapi surveilans pasif," kata Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, Mery Pasorong di Manado, Senin.

Mery menguraikan, masyarakat dengan komorbid atau memiliki penyakit berisiko tinggi, kondisi kesehatannya dapat diperburuk ketika terkonfirmasi positif covid-19. Dan, dari surveilans pasif tersebut, tidak bisa diprediksi kapan puncak pandemi covid-19 ini terjadi, atau usai tuntas.

Dia tetap berharap warga disiplin menerapkan protokol kesehatan di dalamnya menggunakan masker serta segera mendapatkan vaksinasi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar