c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

05 April 2025

14:00 WIB

INASAR Padukan K9 dan Teknologi Cari Korban Gempa Myanmar

Anjing pelacak (K9) Polri dipadukan dengan kamera resolusi tinggi menjadi sarana utama INASAR cari korban gempa Myanmar.

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>INASAR Padukan K9 dan Teknologi Cari Korban Gempa Myanmar</p>
<p>INASAR Padukan K9 dan Teknologi Cari Korban Gempa Myanmar</p>
Tim INASAR menggunakan teknologi search cam untuk mencari korban dibawah bangunan runtuh kerena gempa bumi di Nahpyidaw, Myanmar, Jumat (5/4/2025) ANTARA/HO-Biro Humas Basarnas.


JAKARTA - Tim Indonesia Search and Rescue (INASAR) memadukan kemampuan anjing pelacak (K9) Polri dan teknologi kamera resolusi tinggi dalam operasi pencarian - pertolongan korban gempa bumi di Naypyidaw, Myanmar.

Operasi SAR oleh INASAR masih dilangsungkan sampai hari kelima ini di area runtuhan bangunan pada kawasan Thukka Theiddhi Ward, Naypyidaw, jelas Chief of Operation Tim INASAR, Asnawi Suroso seperti dikutip dari Antara, di Jakarta (5/4).

Dalam operasi tersebut, tim INASAR bergabung dengan tim Urban SAR dari Singapura, Myanmar, Vietnam, dan Filipina. Masing-masing tim sudah memiliki zona pencarian sendiri, dan tim INASAR diberikan kepercayaan pada titik lokasi pencarian keempat di Jade Hotel.

Baca: Belum Ada Informasi WNI Jadi Korban Gempa Myanmar



Asnawi menjelaskan tim INASAR menerjunkan regu Alfa dan Charlie, termasuk regu medis profesional, dan bersama regu anjing pelacak K9 Polri yang menjadi andalan dalam misi kemanusiaan itu.

Skema yang diterapkan tim, kata dia, mereka membuat inspection hole untuk memeriksa keberadaan korban dengan melakukan asesmen menggunakan K9. Selanjutnya, asesmen dilakukan dengan menggunakan kamera pencarian (search cam)

"Tim INASAR kurang lebih membuat 15 inspection hole, selanjutnya dilakukan asesmen menggunakan K9 dan search cam. Namun, hasil visual dari search cam, K9 maupun bau menyengat yang diduga keberadaan korban masih nihil," kata dia.

Asnawi melanjutkan, meski berasal dari regu berbeda, solidaritas antar-petugas terjalin dengan baik.

Bersama dengan Tim USAR Singapura, Tim INASAR join operation kemarin (Jumat, 4/4) mencoba mengevakuasi korban yang sudah terlihat sebagian tubuhnya. Namun, sampai sore hari korban tersebut masih belum bisa dievakuasi, karena korban tertimpa kolom bangunan dengan struktur bangunan yang tidak stabil.

"Dengan mempertimbangkan keselamatan seluruh anggota tim USAR, seluruh tim leader menyepakati untuk melanjutkan kembali proses evakuasi hari ini," kata Asnawi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar