Petugas mengukur lingkar kepala seorang balita di Posyandu Cempaka, Beran, Ngawi, Jawa Timur, Kamis (8/5/2025). AntaraFoto/Ari Bowo Sucipto
JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan agar balita usia 0-5 tahun diberikan suplemen zat besi untuk mencegah anemia, terutama balita usia 0-2 tahun. Dosis yang dibutuhkan sebanyak 1 mg/kilogram berat badan balita per hari.
"Tiga tahun pertama kehidupan, satu tahun di dalam perut ibunya, dua tahun sejak lahir, kita harus bantu supaya jangan terjadi ADB (anemia defisiensi besi)," ujar Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Hematologi-Onkologi IDAI, Harapan Parlindungan Ringoringo, dalam media briefing daring, Selasa (17/6).
Dia menjelaskan, bayi menderita anemia karena kandungan zat besi dalam tubuhnya kurang. Hal ini bisa disebabkan berbagai hal, mulai dari berat badan lahir rendah, bayi kembar, ibu mengalami anemia, asupan zat besi tidak tercukupi dari makanan sehari-hari, dan kebutuhan zat besi meningkat karena proses tumbuh kembang.
Jika kondisi itu tidak ditangani, balita yang mengidap anemia akan mengalami berbagai gangguan. Di antaranya, gangguan perkembangan motorik, gangguan perilaku, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, hingga penurunan kemampuan kognitif.
"Ini sifatnya irreversible, hemoglobinnya boleh terkoneksi, tapi jejak yang sudah diakibatkan oleh karena anemia defisiensi besi tidak bisa diperbaiki," tambah Parlin.
Selain suplementasi zat besi, dia menyampaikan ada cara-cara lain yang juga bisa ditempuh untuk mencegah ADB. Misalnya, fortifikasi zat besi pada makanan yang sehari-hari dikonsumsi anak, menghindari peningkatan berat badan berlebih, dan memberikan makanan serta buah-buahan yang mengandung zat besi.
Di samping itu, pencegahan sekunder bisa dilakukan dengan pemeriksaan darah rutin pada balita. Pemeriksaan ini dapat dilakukan sejak anak berusia satu tahun dan perlu dilakukan sekalipun anak dalam kondisi sehat.
"Tapi, yang paling penting dari semuanya adalah suplementasi zat besi yang tadi 1 mg/kg per hari tetap diberikan setiap hari pada bayi 0-24 bulan," pesan Parlin.