c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

NASIONAL

17 Oktober 2024

15:52 WIB

IDAI Jelaskan Dampak Steroid Pada Anak

Dampak steroid berupa badan anak menjadi gemuk namun osteoporosis.

Penulis: Ananda Putri Upi Mawardi

Editor: Leo Wisnu Susapto

<p>IDAI Jelaskan Dampak Steroid Pada Anak</p>
<p>IDAI Jelaskan Dampak Steroid Pada Anak</p>

Ilustrasi perawatan bayi. Shutterstock/jordi.magrans.

JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan, penggunaan steroid pada anak yang tidak sesuai indikasi dapat menimbulkan efek samping. Hal ini biasanya terjadi ketika steroid digunakan dalam dosis tinggi atau dalam jangka waktu lama.

"Salah satu efek sampingnya yang bisa terjadi adalah peningkatan berat badan," ujar Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Endokrin Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Agustini Utari, dalam temu media daring, Kamis (17/10).

Dia menjelaskan, peningkatan berat badan ini terlihat dari moonface atau pipi tembam. Hal ini juga diiringi dengan mood swing, gangguan tidur, dan terkadang peningkatan gula darah serta peningkatan tekanan darah.

Jika steroid diberikan terus-menerus, kata Agustini, efek samping yang ditimbulkan berbeda. Ini mencakup risiko tinggi diabetes, risiko mengalami katarak, pertumbuhan tulang terhambat, dan tulang menjadi rapuh atau osteoporosis. Hal ini membuat anak tumbuh pendek meski gemuk.

"Bukan gemuk yang sehat kalau steroid itu, hanya penampakan luarnya kelihatan itu tapi di dalamnya bermasalah," tegas Agustini.

Dia menyampaikan, anak yang diberikan steroid tak sesuai indikasi perlu ditangani dengan tetap memberikan steroid. Namun, dosisnya dikurangi secara bertahap karena tubuh anak perlu adaptasi. Penanganan ini memakan waktu bulanan hingga satu tahun.

Dengan penanganan yang tepat, Agustini menyebut, efek samping penggunaan steroid jangka pendek bisa pulih. Misalnya, anak yang gemuk bisa kembali normal. Peningkatan gula darah dan tekanan darah juga bisa hilang meski dalam waktu lama.

Akan tetapi, efek samping penggunaan steroid jangka panjang sulit bahkan tidak bisa dipulihkan. Misalnya, efek samping terhadap tulang seperti osteoporosis.

"Jangan sembarangan menggunakan efek dari obat untuk melakukan sesuatu yang sebenarnya akan merugikan tubuh," pesan Agustini.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar