Ilustrasi polusi dari pembakaran sampah. Shutterstock/Stephane Bidouze
JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengungkapkan, asap hasil pembakaran sampah harus dihindari karena mengandung berbagai polutan yang berbahaya pagi sistem pernapasan, terutama bagi anak-anak. Menurut IDAI, sejumlah cara perlu dikuatkan untuk menekan polusi dari asap pembakaran sampah, di antaranya perbaikan regulasi dan peran aktif masyarakat.
"Nomor satu yang harus diperbaiki sebenarnya adalah regulasi dari sampah itu sendiri," ujar anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Respirologi IDAI, Cynthia Centauri, dalam media briefing yang digelar daring, Kamis (9/10).
Dia melanjutkan, untuk hal itu dibutuhkan peran dari pemangku kebijakan agar tata kelola sampah lebih baik lagi. Hal ini diyakini akan menghentikan praktik membakar sampah yang sampai saat ini masih menjadi jalan pintas warga dalam mengelola sampahnya.
Selain itu, masyarakat juga bisa mengontrol lingkungan masing-masing. Misalnya, dengan mengingatkan pelaku tentang dampak kesehatan pembakaran sampah. Tokoh setempat seperti ketua RT, ketua RW, dan lurah juga bisa dilibatkan untuk menindak tegas pelaku pembakaran sampah.
Cynthia berkata, jika asap pembakaran sampah benar-benar tidak bisa dihindari, maka masyarakat bisa menjaga agar asap tidak masuk ke rumah. Contohnya, dengan menutup ventilasi rumah saat ada pembakaran sampah, menggunakan filter udara jenis High Efficiency Particulate Air (HEPA), dan rutin membersihkan rumah agar polutan hilang.
"Tapi, ya ini sebetulnya hanya ujung puncak masalah dari kelalaian pemangku kebijakan kita dalam mengatur pembakaran sampah. Jadi, mudah-mudahan ke depan akan lebih baik," tutup Cynthia.
Dikutip dari laman resmi Fakultas Ilmu Kesehatan, Kedokteran, dan Ilmu Alam Universitas Airlangga (FIKKIA Unair), asap pembakaran sampah terutama yang mengandung plastik dan bahan organik mengandung berbagai jenis polutan berbahaya, di antaranya partikel PM2.5 dan karbon monoksida. Polutan ini bisa menyebabkan gangguan pernapasan akut dan masalah kesehatan kronis dalam jangka panjang.
Tak hanya itu, asap pembakaran sampah juga meningkatkan emisi gas rumah kaca yang berdampak pada pemanasan. Lalu, polutan dari pembakaran sampah mencemari tanah dan sumber air di sekitarnya.