03 Februari 2025
11:28 WIB
IAD Perhutanan Sosial Lumajang Beri Manfaat
IAD perhutanan sosial berupa wilayah yang memadukan kawasan hutan dengan sektor pangan, agroindustri dan pariwisata.
Editor: Leo Wisnu Susapto
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menunjukkan pisang hasil perhutanan sosial saat melakukan kunjungan kerja di Desa Burno, Kabupaten Lumajang beberapa waktu lalu. (ANTARA/HO-Diskominfo Lumajang).
LUMAJANG - Penjabat (Pj.) Bupati Lumajang, Indah Wahyuni menyatakan, Kabupaten Lumajang menjadi salah satu daerah pionir dalam penerapan wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial atau Integrated Area Development (IAD. Yakni, wilayah yang memadukan, pengelolaan kawasan hutan dengan sektor pangan, agroindustri dan pariwisata
"Keberhasilan itu menunjukkan bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah, kementerian, sektor swasta dan akademisi dapat menciptakan model pembangunan yang berkelanjutan," urai Indah dikutip dari Antara di Lumajang, Senin (3/2).
Area IAD d Lumajang seluas 4.189 hektare (ha) dia klaim berhasil meningkatkan perekonomian daerah secara signifikan. Program IAD itu juga sudah terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang. Sehingga, menghasilkan sinergi yang baik antara kebijakan daerah dan program nasional dalam pengelolaan perhutanan sosial.
Berdasarkan data, Program IAD mampu memberikan dampak ekonomi yang luar biasa, dengan total omzet mencapai Rp17 miliar per tahun. Hal itu didorong oleh berbagai usaha yang dikelola oleh masyarakat, seperti usaha sapi perah, ternak rumput gajah, pisang kirana, olahan keripik, kopi dan pemanfaatan air minum.
"Keberhasilan itu sekaligus membuktikan bahwa pengelolaan hutan yang baik dapat memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat sekitar," lanjut Pj. Bupati Lumajang itu.
Dia menjelaskan, salah satu pola yang diterapkan dalam pengelolaan perhutanan sosial adalah agroforestry, di mana petani di Desa Burno memanfaatkan lahan hutan untuk menanam rumput gajah sebagai pakan ternak.
Pola agrosilvopastura dia nilai menguntungkan, dengan hasil rumput gajah mencapai 1.700 ikat per hari dari lahan seluas 133 ha. Saat ini, peternak di desa tersebut memiliki 804 ekor sapi, yang menghasilkan sekitar 5.172 liter susu sapi segar per hari.
Selain itu, IAD Kabupaten Lumajang juga mengembangkan sektor pariwisata dengan memperkuat interkoneksi wisata antar objek seperti penataan rest area menuju kawasan wisata Ranu Regulo dan pembangunan sarana-prasarana objek wisata di Ranu Pani.
Dia melanjutkan, (IAD) di Kabupaten Lumajang, menarik perhatian dunia. Seperti, rencana tim dari Singapore News, yang akan berkunjung ke kawasan itu dalam waktu dekat.
"Saya berharap kunjungan dari tim Singapore News dapat semakin memperkenalkan konsep pengembangan wilayah terpadu ini ke dunia internasional," ujar Pj. Bupati Lumajang.