11 Oktober 2022
19:09 WIB
Penulis: Aldiansyah Nurrahman
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Menko Polhukam sekaligus Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Mahfud MD mengatakan, pekan ini laporan hasil dari investigasi tragedi sepak bola di Kanjuruhan, Malang akan selesai. Bahkan, pada Jumat (14/10) laporan itu sudah bisa diserahkan ke Presiden Joko Widodo.
"Besok, mulai hari Rabu, tim akan segera melakukan analisis sekaligus menyusun kesimpulan dan rekomendasi, sehingga diharapkan laporannya bisa saya serahkan ke bapak presiden pada hari Jumat pekan ini," ujarnya, di Kantor Kemenko Polhukam, Selasa (11/10).
Dengan begitu, kerja TGIPF hanya memakan waktu 10 hari. Artinya, lebih cepat dari rencana awal TGIPF yang saat itu meminta waktu satu bulan.
Mahfud menjelaskan, jika dalam hasil itu nantinya ada sesuatu yang perlu dikoreksi terkait dengan aturan yang ditetapkan oleh federasi sepak bola internasional, FIFA di dalam pelaksanaan pertandingan sepak bola, maka TGIPF akan berkoordinasi dengan FIFA mengenai hal tersebut.
"Maka konsolidasinya di tingkat kami akan kita bicarakan dengan pihak FIFA yang akan mengutus timnya ke sini untuk melakukan penataan ulang terhadap pesepakbolaan di Indonesia," ujar Mahfud.
Namun bila kesalahan ada pada perarturan perundang-undangan dalam negeri, maka TGIPF akan mengupayakan adanya terbosan hukum baru memperbaiki hal tersebut.
"Tetapi bila kesalahan-kesalahan itu terkait dengan peraturan perundang-undangan kita di dalam negeri, maka kita akan merekomendasikan terobosan hukum baru untuk memastikan agar jalannya pertandingan sepak bola dan kompetisi nasional sepak bola berjalan sehat dan bertanggung jawab," ujar Mahfud.
Ia menjelaskan sesudah seminggu TGIF bekerja, hari ini adalah hari terakhir untuk meminta keterangan dari pihak-pihak yang dibutuhkan.
"Tim yang dimintai keterangan hari ini adalah LPSK, PSSI, PT LIB, Indosiar, dan nanti malam atau malam ini dilanjutkan ke masyarakat sipil," ungkapnya.
Usai melakukan pertemuan dengan TGIPF, Juru Bicara PSSI Ahmad Riyadh mengaku menerima beberapa masukan dari TGIPF agar kejadian memilukan di Kanjuruhan tak terulang kembali.
Ia menjelaskan ada beberapa hasil dari pertemuan itu. Salah satunya, PSSI menerima beberapa masukan kaitannya saat akan menggelar laga terutama yang beresiko tinggi. Selain itu juga disinggung kesiapan PSSI menggelar laga hingga tragedi Kanjuruhan berlangsung.
"Banyak masukan-masukan untuk kami, konfirmasi apa yang sudah dilakukan PSSI dari perencanaan pertandingan sampai terjadinya tragedi Kanjuruhan. Lalu, ada masukan banyak ke depannya nanti akan ada lima rumusan untuk perbaikan ke depannya yang akan dikoordinasikan oleh tim kepolisian dan FIFA," tambah Riyadh.
Ia pun menegaskan pihaknya akan menerima masukan dari berbagai pihak agar persepakbolaan Tanah Air bisa maju dan kejadian Kanjuruhan tak terulang kembali.
Adapun pertemuan TGIPF dan PSSI itu selain dihadiri dirinya, juga dihadiri petinggi PSSI lainnya, antara lain Ketua Umum Mochamad Iriawan selaku, Wakil Ketua Iwan Budianto, dan Sekjen Yunus Nusi.