06 Agustus 2025
20:15 WIB
Guru Non-ASN Penerima Insentif Diminta Segera Ikut PPG
Besaran insentif yang diterima guru non-ASN adalah sebesar Rp300 ribu untuk 7 bulan, yang dibayarkan sekaligus
Editor: Nofanolo Zagoto
Ilustrasi guru mengajar di kelas. Antara Foto/Muhamm ad Bagus Khoirunas
JAKARTA - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meminta guru non-ASN yang sudah menerima insentif agar segera mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG), demi kesejahteraan mereka sebagai tenaga pendidik.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikdasmen Suharti mengatakan, bantuan insentif bagi guru non ASN pada tahun 2025 diberikan kepada 341.248 guru yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan.
“Bantuan insentif bagi guru non-ASN 2025 diberikan kepada 341.248 guru. (penerima) tentu saja yang telah memenuhi kriteria, termasuk telah memiliki kualifikasi minimal S1 atau D4 namun belum memiliki sertifikasi profesi,” kata Sekjen Kemendikdasmen Suharti dalam kegiatan bertajuk Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru di Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta pada Rabu (6/8), seperti dilansir Antara.
Dia menyebutkan jumlah besaran insentif yang diterima guru adalah sebesar Rp300 ribu untuk 7 bulan yang dibayarkan sekaligus. Oleh karena itu, jumlah keseluruhan insentif yang diterima setiap guru sebesar Rp2,1 juta/tahun, dan dicairkan mulai Agustus 2025 melalui mekanisme transfer langsung kepada masing-masing rekening penerima.
“Para guru yang memenuhi kriteria akan menerima insentif sebesar Rp300 ribu per bulan untuk 7 bulan dan akan diberikan sekaligus. Jadi bapak ibu penerima hari ini sudah sebagian besar menerima insentif tersebut, Rp2,1 juta per guru per tahun,” imbuhnya.
Dengan bantuan ini, pihaknya berharap para penerima insentif bisa segera mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG), mengingat pada 2025 Kemendikdasmen mengalokasikan anggaran untuk PPG bagi 808.570 guru.
"Kami berharap pada penerima insentif dapat segera mengikuti program PPG sehingga lebih lanjut layak untuk menerima tunjangan profesi juga bahkan tunjangan khusus bagi mereka yang mengajar di wilayah khusus," katanya.
Kemendikdasmen sampai saat ini sudah mentransfer bantuan sebesar Rp716 miliar atau mencapai lebih dari 85%.
Selain insentif bagi guru non-ASN, untuk menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 RI, Presiden Prabowo Subianto melalui Kemendikdasmen juga memberikan dua bantuan lain.
Pertama, bantuan subsidi upah (BSU) untuk guru PAUD non-formal sebesar Rp300 ribu untuk dua bulan yang ditransfer langsung ke rekening masing-masing guru.
Kedua, bantuan afirmasi kualifikasi akademik S1/D4 bagi 12.500 guru melalui program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) di 112 perguruan tinggi.
Dengan bantuan ini, pihaknya berharap kinerja guru di Indonesia bisa meningkat, terutama untuk memberikan kualitas pembelajaran yang terbaik untuk anak-anak bangsa.