30 Mei 2024
18:36 WIB
Gunung Marapi Kini Berstatus Siaga
Gunung Marapi kembali erupsi pada Kamis (30/5), sehingga masyarakat tidak boleh melakukan kegiatan di wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah Verbeek) Gunung Marapi
Penulis: Oktarina Paramitha Sandy
Editor: Nofanolo Zagoto
JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan, status Gunung Marapi di Sumatra Barat naik status level menjadi siaga.
Gunung Marapi kembali erupsi pada Kamis (30/5) pukul pukul 13.04 WIB. Kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat laut. Dentuman pada erupsi kali ini terdengar sampai dengan pos Pengamatan Gunung Marapi di Bukittinggi, Sumatra Barat.
“Melihat erupsi dan ciri-ciri yang ada di sekitar gunung kami memutuskan untuk menaikkan status Gunungapi Marapi menjadi level III atau siaga,” ujar Abdul dalam keterangan yang diterima, Kamis (30/5).
Muhari meminta agar warga masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi untuk selalu waspada. Masyarakat juga tidak boleh melakukan kegiatan dalam wilayah radius 4,5 kilometer dari pusat erupsi (kawah Verbeek) Gunungapi Marapi.
Masyarakat juga diminta untuk menjauhi daerah aliran sungai yang berhulu ke Gunungapi Marapi. Sebab ada resiko bahaya banjir lahar yang dapat terjadi terutama saat turun hujan dengan intensitas tinggi.
“Masyarakat hendaknya memakai masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari dampak jika terjadi hujan abu,” ujar Abdul.
Abdul menambahkan, ia meminta agar masyarakat tetap tenang dan menjaga suasana yang kondusif di masyarakat. serta tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
“Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah, dan hanya mengakses informasi dari sumber resmi,” ujar Abdul.
Sebagai informasi, pada Rabu (29/5) pemerintah telah melakukan demolish atau peledakan batuan material Gunungapi Marapi di wilayah Kabupaten Agam, Sumatra Barat, untuk mencegah terjadinya banjir bandang susulan saat musim hujan. Kegiatan demolish ini akan dilaksanakan hingga Sabtu (1/6), namun harus terhenti sementara dikarenakan erupsi maka kegiatan peledakan ini dihentikan sementara.
“Rencananya, terdapat lima batu yang akan menjadi target demolish di wilayah Kabupaten Agam, dan bongkahan batu andesit yang ditargetkan memiliki diameter lebih dari dua meter namun harus dihentikan dulu,” ujar Abdul.